Suara.com - Peserta Kongres Ke-29 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Kota Pekanbaru meminta Polda Riau menyediakan 20 bus untuk mengangkut mereka pulang ke daerah masing-masing.
"Adik-adik HMI menelepon saya minta disediakan 20 bus untuk mereka pulang. Jumlahnya (bus) bisa bertambah seiring dengan makin banyak yang ingin pulang," kata Direktur Bimbingan Masyarakat Polda Riau Kombes Pol. Sugiyono di Pekanbaru, Senin (29/11/2015).
Ia mengatakan bahwa pihak kepolisian berusaha membantu kepulangan anggota HMI yang sudah selesai mengikuti kongres di Pekenbaru. "Semua tergantung pada pimpinan (Kapolda Riau), kami upayakan membantu mereka," katanya.
Kongres HMI di Kota Pekanbaru menjadi sorotan karena sempat terjadinya aksi perusakan fasilitas umum oleh oknum anggota HMI yang mengaku tidak mendapat fasilitas konsumsi dan akomodasi dari panitia pelaksana.
Selain itu, kongres itu juga menjadi sorotan karena dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Riau hingga mencapai Rp3 miliar.
Hingga Senin sore, pemulangan peserta HMI diwarnai demonstrasi. Ratusan anggota HMI menolak untuk dipulangkan ke daerah asal mereka, Sulawesi.
Dari pantauan Antara, sebanyak 10 bus di kawasan purna-MTQ yang akan membawa sekitar 406 mahasiswa penggembira tersebut ke Jakarta. Namun, ketika bus sudah mulai terisi dan hendak berangkat, tiba-tiba datang segerombolan mahasiswa HMI penggembira yang mengaku dari Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat menghentikan bus tersebut dan meminta penumpang untuk turun.
Mereka meminta bus tidak diberangkatkan karena terdapat delapan rekan mahasiswa asal Sulawesi yang saat ini ditahan di Mapolda Riau.
Keadaan makin memanas tatkala jumlah mahasiswa yang menolak dipulangkan makin banyak. Dengan pengeras suara mereka mendesak pihak kepolisian untuk membebaskan kedelapan rekan mereka yang ditahan setelah kedapatan memiliki senjata tajam.
Mereka mengancam jika rekan mereka tidak dibebaskan hari ini juga, akan melakukan pemblokiran jalan. Selain itu, dalam orasinya mereka juga mempertanyakan petugas kepolisian yang dianggap terlalu mencampuri jalannya kongres.
Sebelumnya, jajaran Kepolisian Daerah Riau menetapkan delapan tersangka dari oknum peserta Kongres HMI yang kedapatan membawa senjata tajam jenis badik dan anak panah.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol. Aries Syarif Hidayat didampingi Direktur Kriminal Umum Polda Riau Kombes Pol. Rifai Sinambela mengatakan bahwa kedelapan tersangka diamankan petugas dari razia yang digelar disejumlah lokasi, Senin (23/11).
Razia tersebut, kata dia, dilakukan di tiga lokasi, yakni Gelanggang Olahraga Remaja Pekanbaru, Kompleks MTQ Pekanbaru, dan Kampus Unri Gobah.
Hasilnya empat tersangka diamankan dari GOR Remaja dan empat lainnya dari Kampus Unri Gobah. Keempat tersangka yang diamankan di Unri Gobah, yakni MA, Y, ML, dan AY.
"Selanjutnya yang diamankan di GOR Remaja HA, JS, AK, dan DA," jelas Kombes Aries.
Seluruh tersangka diketahui berasal dari Sulawesi dan satu di antaranya berasal dari Ambon. Saat ini seluruh tersangka diamankan di Mapolda Riau guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Sedikitnya 23 jenis senjata tajam yang terdiri atas parang, belati, dan pisau Rambo disita Polda Riau. Selain itu, terlihat juga delapan pucuk anak panah, tiga botol yang diduga berisi racun untuk anak panah, dua katapel, satu unit senjata api rakitan, serta tujuh unit macis bentuk senjata api. (Antara)
Tag
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
Terkini
-
Gedung DPR Masih Dijaga TNI, Legislator PDIP: Kita Bekerja Perlu Situasi Aman
-
Update Evakuasi 7 Pekerja Freeport: Tim Penyelamat Hadapi Risiko Tinggi di Tambang Bawah Tanah
-
Tim Reformasi Kepolisian Bentukan Prabowo Siap Guncang Institusi, Ini Respons Kapolri!
-
Profil Linda Apriana, Istri Pertama Wali Kota Prabumulih yang Dapat Jabatan di Antara 3 Istri Lain
-
Menteri Mukhtarudin Komitmen Selesaikan Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan
-
Usai Temui Anggota DPR, Perwakilan Ojol Sebut Prabowo Mau Buat Perpres soal Ojek Online
-
Prabowo Resmi Berhentikan 4 Pejabat, Konsultan Politik Hasan Nasbi Terlempar dari Istana!
-
Curhat Bikin Nasgor Spesial buat Prabowo, Megawati Ungkap Pentingnya Perempuan jadi Penyeimbang
-
'Kursi Panas' Menteri BUMN Kosong Ditinggal Erick Thohir, Wamen OTW Jadi Plt?
-
Jejak Kontroversi Djamari Chaniago, Terseret Insiden Pengeroyokan TNI dan Kini Jadi Menko Polhukam