Suara.com - Menteri ESDM Sudirman Said mengakui dirinya mendapatkan rekaman yang menjadi alat bukti dalam kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) oleh Ketua DPR Setya Novanto dalam perpanjangan kontrak PT. Freeport Indonesia, dari petinggi PT. Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin.
Hal itu diketahui saat Sudirman ditanya oleh Anggota MKD Akbar Faisal dalam sidang perkara tersebut di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), Rabu (2/12/2015).
"Saya mendapatkan saya terima dari Ketua PT. Freeport Indonesia (Maroef Sjamsoeddin) dan saya minta diberikan selalu updatenya. Karena itu updatenya selalu diberikan," kata Sudirman.
Sudirman menceritakan, awalnya Maroef bercerita kepadanya kalau ada pembicaraan tentang perpanjangan kontrak PT. Freeport Indonesia dengan Ketua DPR Setya Novanto.
Kemudian, Sudirman menanyakan, apakah yang dikatakan Maroef itu ada buktinya.
"Saya tanya, apa ada recordnya? Kemudian dia mengatakan bahwa kebetulan ada rekamannya," kata Sudirman.
Rekaman yang diberikan ini adalah pertemuan ketiga Maroef dengan Setya Novanto. Maroef mulai curiga dengan dua pertemuan sebelumnya dan dia mulai berdiskusi tentang hal ini ke Sudirman.
Akbar kemudian bertanya mengenai kapan rekaman itu berada ditangan Sudirman. Sudirman pun mengatakan, rekaman ini dimilikinya saat Maroef bertandang ke ruangan kerjanya pada bulan November atau beberapa pekan sebelum kasus ini dilaporkan ke MKD.
"Itu saya yang minta," kata Sudirman.
Sudirman juga menyatakan, rekaman ini berdurasi 1jam 20menit dan sudah diserahkan hari ini dalam persidangan. Sebelumnya, dalam laporannya, Sudirman hanya menyerahkan rekaman yang durasinya 11 menit.
"Rekaman yang pertama itu adalah pokok-pokoknya," kata Sudirman.
Sidang MKD ini membahas perkara etika yang dilakukan Setya Novanto. Sudirman melaporkan kasus ini ke MKD bermodalkan rekaman tersebut. Rekaman itu berisi suara percakapan dari tiga orang, Ketua DPR Setya Novanto, Petinggi PT. Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin dan Pengusaha Riza Chalid.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional