Polres Jakarta Selatan sita ganja dari Aceh [Suara.com/Agung Sandy]
Polisi telah mengungkap sindikat pengedar ganja asal Aceh. Sebanyak 219 kilogram ganja siap edar telah diamankan saat polisi melakukan penggerebekan di Komplek Cendana Jalan Komplek Royal I, Tanah Tinggi, Tangerang, Kota Tangerang, Selasa (1/12/2015) sekitar pukul 11.30 WIB.
Wakil Kapolres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Surawan mengatakan jika tersangka MR alias AAB (46) dijanjikan uang Rp100 juta oleh M (DPO) apabila pengiriman ganja tersebut sudah dilakukan sesuai perintahnya. Namun, kata Surawan, tersangka hanya baru menerima uang Rp6 juta
"Tersangka sudah dua kali mengirim, imbalan 100 juta. Namun baru menerima 6 juta," kata Surawan di Mapolres Jakarta Selatan, Rabu (3/12/2015).
Kata Surawan, pengiriman ganja tersebut diangkut dengan mobil pickup dari Aceh menuju Jakarta selama empat hari.
"Dibawa dengan pengiriman satu mobil. Kurang lebih empat hari perjalanan dari Aceh," katanya.
Menurutnya, tersangka sendiri tidak mengetahui harga dari ganja tersebut. MR, kata Surawan hanya diberikan tugas untuk menampung ratusan kilogram ganja dan mengirimkan kepada orang-orang sesuai perintah M.
"Tersangka tidak mengetahui harganya. Dia hanya menerima dan mendistribusikan barang ini," katanya.
Lebih lanjut, Surawan mengatakan jika pihaknya masih mengembangkan kasus ini untuk mencari pelaku lain yang telah menerima pengiriman ganja tersebut. Pasalnya tersangka mengakui sebelumnya sudah melakukan pengiriman ganja dengan jumlah yang sama.
"Masih pengembangan. Kita nyari alamat-alamat, Kita cari orang yang menerima ganja," katanya.
Atas perbuatannya itu, tersangka dikenakan Pasal 114 ayat (2) subsider pasal 111 (2) Undang-undang RI No 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman pidana mati.
Komentar
Berita Terkait
-
Demi Upah Rp200 Ribu, Dua Pria Nekat Simpan 53 Kg Ganja Aceh di Kontrakan Jakarta Timur
-
Residivis Narkoba Jadikan Anak Kandung Kurir, Polisi Gagalkan Pengiriman 44 Kg Ganja ke Jakarta
-
Kepala BNN Ngaku Dukung Riset Ganja Medis: Kalau Bisa Dibuktikan, Mengapa Tidak?
-
Ganja Akhirnya Diteliti di Indonesia! Kepala BNN: Bila Oke Dibeli Pakai Resep Dokter
-
Detik-detik Jarred Dwayne Shaw Ditangkap soal Kasus Narkoba di Apartemen Cisauk
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Gencarkan Gemarikan di Lembang, Anggota DPR Ini Ajak Emak-emak Jadi Duta Gizi Atasi Stunting
-
Pengakuan Korban Penyerangan Geng Motor di Tanah Abang: Kami Hanya Jualan Kopi, Bukan Cari Musuh!
-
Detik-Detik Geng Motor Bersenpi Serang Warkop di Tanah Abang, Tembak Pemilik dan Karyawan
-
Api Mengamuk di Kantor Bupati Bulukumba, 4 Mobil Dinas Jadi Arang, Ini Dugaan Penyebabnya
-
Mendagri: Inspektorat Daerah Harus Kawal Program Prioritas dan TKD
-
Mendagri Minta Pemda Tidak Bergantung pada Dana Pusat, Dorong Inovasi Pendapatan Daerah
-
KPK Dalami Informasi dari Pansus Haji dalam Dugaan Korupsi Kuota dan Penyelenggaraan Haji
-
Refly Harun Tanggapi Analisis Said Didu soal Langkah Prabowo Lepas dari 'Geng Solo Oligarki Parcok'
-
Mendagri Dorong Kepala Daerah Perkuat Pengawasan dengan Optimalkan Peran APIP
-
Dibunuh-Perkosa Atasan, Dina Oktaviani Ternyata Karyawati Alfamart KM 72 Tol Cipularang