Suara.com - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, meminta KPU segera mengaktifkan pusat penanganan krisis atau "crisis centre" untuk menghadapi Pilkada 9 Desember 2015. Crisis Center berguna mengantisipasi kemungkinan krisis yang mungkin terjadi saat itu.
"Crisis center tersebut perlu untuk segera diaktifkan bersama Bawaslu dan seluruh perwakilan parpol," kata Hasto yang menghadiri acara Rakor Persiapan Akhir Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2015, di Kantor KPU, Jakarta, Minggu (6/12/2015).
Menurut dia, situasi krisis yang perlu diantisipasi adalah maraknya politik uang di berbagai wilayah, perjudian yang memanfaatkan pelaksanaan Pilkada, serta kurangnya kompetensi dan tingginya gangguan terhadap integritas penyelenggara Pilkada di tingkat bawah.
"Dengan adanya crisis center Pilkada maka setiap permasalahan dalam pelaksanaan Pilkada dapat segera diantisipasi dan ditindaklanjuti oleh seluruh penyelenggara Pilkada pada hari itu juga," katanya.
Permintaan Hasto tersebut didukung oleh seluruh pimpinan parpol yang hadir dalam Rakor tersebut. Sekjen Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan, mendukung pernyataan Hasto karena memang crisis center sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan Pilkada, mengingat pengalaman yang ada pada Pemilu dan Pilkada sebelumnya.
Pilkada Serentak 2015 pertama kali dalam sejarah demokrasi Indonesia akan digelar pada 9 Desember.
Sebanyak 53 persen dari total wilayah di Indonesia, yaitu 269 daerah terdiri dari sembilan provinsi, 260 kota-kabupaten akan menentukan kepala daerah.
Dari 269 daerah tersebut, terdapat tiga kabupaten yang hanya memiliki satu pasangan calon antara lain Tasikmalaya, Blitar, dan Timor Tengah Utara. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh