Suara.com - Kepala Sekertariat Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Cholidah Indriyana mengatakan, belum ada surat yang dilayangkan untuk memanggil pengusaha minyak Riza Chalid. Riza merupakan saksi dalam kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dengan teradu Ketua DPR Setya Novanto.
Nama Riza disebut-sebut ikut dalam pertemuan yang dilakukan antara Ketua DPR Setya Novanto dengan Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.
"Kita (MKD) belum pernah mengirim surat pemanggilan, pemanggilan pertama belum ada. Gimana mau dateng, karena kami belum menemukan alamatnya," kata Cholidah di DPR Selasa (8/12/2015).
Cholidah mengatakan, pihak kesekretatian belum dapat memastikan alamat jelas tempat tinggal Riza. Sebab, Riza punya tiga alamat dalam identitasnya.
"Informasinya alamatnya ada 3, dan kami nggak tau yang mana. Kalau kamu ada alamatnya berikan kepada kami," tandas dia.
Terpisah, Wakil Ketua MKD Sufmi Dasco Ahmad mengakui ketidaktahuan soal pengiriman surat ke alamat ini. Dia mengatakan pemanggilan Riza belum dipastikan kebutuhannya.
"Kan masih perdebatan, kok bisa dipanggil, karena belum bisa dipastikan itu suara dia," kata Dasco.
Sebelumnya, sempat diberitakan, Wakil Ketua MKD DPR RI, Junimart Girsang mengatakan Riza sudah dipanggil dua kali. Pada pemanggilan ketiga, jika memang tidak hadir lagi, MKD akan melakukan pemanggilan paksa.
"Ya kita akan panggil paksa," kata Junimart di DPR, Kamis, 3 Desember 2015 lalu.
Riza sendiri sempat dijadwalkan untuk memberikan kesaksian pada hari Kamis pekan lalu pukul 13.00 WIB bersamaan dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesi Maroef Sjamsoeddin. Namun, hingga waktu yang ditentukan Riza tidak juga memenuhi panggilan.
Berita Terkait
-
Jampidsus Tegaskan Ada Keterlibatan Riza Chalid Dalam Dugaan Kasus Korupsi Petral
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Heran Didakwa Rugikan Negara Rp2,9 T, Anak Riza Chalid: Jasa Saya Untungkan Pertamina
-
Mengintip Rumah Setya Novanto di Kupang yang Dilelang KPK, Harganya Miliaran!
-
Sosok Kerry Adrianto Riza, Putra 'Raja Minyak' Bantah Korupsi Rp285 T: Ini Fitnah Keji!
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang