Suara.com - Otoritas bandar udara Malaysia sedang mencari pemilik dari tiga buah jet Boeing yang diterlantarkan di landasan pacu Kuala Lumpur selama lebih dari setahun.
Tiga pesawat Boeing 747-200F - dua pesawat penumpang dan satu pesawat kargo - telah diparkir di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) selama lebih dari setahun, tanpa membayar sewa parkir. Kini Malaysia Airports Holdings Bhd, pengelola bandara itu sedang mencari pemilik pesawat tersebut.
KLIA menjadi perhatian dunia pada 2014 lalu karena menjadi bagian dari salah satu misteri terbesar dalam sejarah penerbangan dunia. Pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang pada Maret 2014, dan hingga kini belum juga ditemukan, terbang dari bandara itu menuju Beijing, Cina.
Dalam peringatan yang dimuat oleh sebuah surat kabar Malaysia pekan ini, otoritas KLIA memberikan waktu 14 hari bagi pemilik tiga pesawat itu untuk mengambil kendaraannya tersebut. Jika tidak, tiga jet itu akan dijual.
"Langkah ini adalah proses biasa yang diambil oleh operator bandara di seluruh dunia, jika menghadapi situasi macam ini," bunyi pernyataan otoritas bandara KLIA.
Sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim memiliki tiga jet itu, demikian dikatakan General Manajer KLIA, Kamis (10/12/2015).
"Kami belum memutuskan apa yang akan dilakukan terhadap tiga pesawat itu, meskipun kami sudah menerima banyak tawaran dari seluruh dunia," kata Zainol.
Pakar industri penerbangan mengatakan kasus seperti ini, ada pesawat yang diterlantarkan, jarang terdengar.
"Anda bisa menemukan contoh kasus pesawat diterlantarkan di seluruh dunia, karena uang yang diperoleh dari penjualannya tak akan mampu menutupi biaya parkir," kata seorang pedagang pesawat bekas kepada Reuters.
"Tetapi jarang ada bandara yang terbuka kepada publik soal kasus seperti ini," lanjut dia, yang meminta agar identitasnya tak disebut.
Pencarian menggunakan nomor registrasi pesawat di website www.planespotters.net, menunjukkan bahwa pesawat-pesawat itu terdaftar pada sebuah perusahaan jasa penyewaan pesawat, Air Atlanta Icelandic. Dua di antaranya pernah dioperasikan oleh Maskapai Malaysia Airlines.
Tetapi kepada surat kabar The Star, Air Atlanta Icelandic mengatakan bahwa mereka memang pernah mengoperasikan pesawat-pesawat tersebut sampai 2010, tetapi sejak itu tak lagi berurusan dengan tiga pesawat tadi.
Sementara Malaysia Airlines mengaku tak lagi menyewa atau memiliki pesawat-pesawat tak bertuan itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob