Ilustrasi KPK [suara.com/Nikolaus Tolen]
Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Basaria Panjaitan, mengungkap penyebab kekisruhan antara KPK, Polri, dan Kejaksaan Agung.
"KPK hampir dikatakan tidak melakukan supervisi sama sekali dengan Polri dan kejaksaan, jadinya terjadi persaingan," kata Basaria saat memaparkan pandangan dalam sidang fit and proper test calon pimpinan KPK di Komisi III DPR, Selasa (15/12/2015).
Menurut Basaria, selama ini KPK memilih tindakan pemaksaan ketimbang koordinasi dengan lembaga penegak hukum yang lain. Padahal, kata dia, KPK lahir untuk membangkitkan kembali semangat kepolisian dan kejaksaan dalam memberantas korupsi.
"Kita lihat periode satu sampai tiga, periode kedua dan ketiga terjadi perselisihan dengan polisi, itu karena KPK lebih pada tindakan represif daripada melakukan tugasnya," katanya.
Itu sebabnya, Basaria ingin pimpinan KPK di masa mendatang dapat mengembalikan fungsi sebagai pemicu semangat dan pemberdayaan terhadap kepolisian dan kejaksaan. Dengan adanya koordinasi, kata dia, lembaga-lembaga penegak hukum akan semakin kuat.
"KPK berfungsi sebagi triger mechanism, artinya KPK sebagai pemicu dan pemberdaya untuk polisi dan kejaksaan. Karena itu dia harus lakukan supervisi. Ini sebenarnya tujuan utama dibentuknya KPK menurut undang-undang," kata Basaria.
"KPK hampir dikatakan tidak melakukan supervisi sama sekali dengan Polri dan kejaksaan, jadinya terjadi persaingan," kata Basaria saat memaparkan pandangan dalam sidang fit and proper test calon pimpinan KPK di Komisi III DPR, Selasa (15/12/2015).
Menurut Basaria, selama ini KPK memilih tindakan pemaksaan ketimbang koordinasi dengan lembaga penegak hukum yang lain. Padahal, kata dia, KPK lahir untuk membangkitkan kembali semangat kepolisian dan kejaksaan dalam memberantas korupsi.
"Kita lihat periode satu sampai tiga, periode kedua dan ketiga terjadi perselisihan dengan polisi, itu karena KPK lebih pada tindakan represif daripada melakukan tugasnya," katanya.
Itu sebabnya, Basaria ingin pimpinan KPK di masa mendatang dapat mengembalikan fungsi sebagai pemicu semangat dan pemberdayaan terhadap kepolisian dan kejaksaan. Dengan adanya koordinasi, kata dia, lembaga-lembaga penegak hukum akan semakin kuat.
"KPK berfungsi sebagi triger mechanism, artinya KPK sebagai pemicu dan pemberdaya untuk polisi dan kejaksaan. Karena itu dia harus lakukan supervisi. Ini sebenarnya tujuan utama dibentuknya KPK menurut undang-undang," kata Basaria.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!