Suara.com - Koalisi Kawal DPR yang terdiri dari Indonesia Corruption Watch, Lingkar Madani, Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia, Pusat Studi Hukum Kebijakan, menyebutkan sejumlah alasan kenapa keanggotaan politisi Partai Golkar Setya Novanto di DPR harus dihentikan.
Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW Donal Fariz menyebutkan mantan Ketua DPR itu pernah melakukan pelanggaran etika saat bertemu calon presiden AS Donald Trump, kemudian Novanto mencatut nama Presiden Joko Widodo saat bertemu Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin untuk minta saham.
"Dengan adanya sikap hakim MKD yang menilai Novanto terbukti bersalah melakukan pelanggaran etik berat, harusnya Golkar memberikan pelanggaran berat, bukannya malah (akan) diberikan jabatan sebagai ketua Fraksi Golkar," ujar Donal dalam diskusi Koalisi Kawal DPR di kantor ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (22/12/2015).
Alasan lain kenapa Novanto perlu diberhentikan, kata Donal, karena kasus dugaan pemufakatan jahat yang diduga dilakukan Novanto saat bertemu Maroef saat ini tengah diselidiki Kejaksaan Agung.
"Untuk menghindari adanya intervensi dan gangguan dalam proses hukum, sudah seharusnya Golkar PAW Novanto," tuturnya.
Menurut Donal kalau Partai Golkar tidak melakukan pergantian antar waktu terhadap Novanto, dikhawatirkan berpotensi mengulangi perbuatan pelanggaran etika di masa mendatang.
"Jika dia masih menjabat sebagai anggota DPR, dia kan ber potensi melakukan kembali perbuatannya yang sama. Oleh karena itu, partai harus mencegah agar tidak mengulang perbuatan yang sama," katanya.
Koalisi Kawal DPR juga mendesak kalau Novanto nanti diberhentikan, penggantinya di DPR harus memiliki jejak yang lebih baik.
"Kami juga ingin pengganti Setya Novanto, nantinya memiliki track record baik serta berintegritas," kata dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting