Suara.com - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-A Curup, Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, saat ini sudah sangat kelebihan kapasitas. Kapasitasnya aslinya hanya 250 orang, namun penghuni lapas ini mencapai hingga 564 orang.
Kasi Pembinaan dan Pendidikan (Binadik) Lapas kelas II-A Curup Agung Haschayo, Minggu (27/12/2015), menjelaskan jumlah warga binaan atau yang dulunya disebut narapidana yang menjalani masa hukuman di daerah itu sejak beberapa tahun terakhir selalu mengalami kelebihan.
"Kapasitas Lapas Kelas II-A Curup ini sama dengan lapas lainnya, yakni 250 orang, tetapi saat ini jumlahnya mengalami kelebihan hingga 130 persen dengan jumlah keseluruhan sebanyak 564 orang," katanya.
Warga binaan yang menjalani hukuman berasal dari tiga kabupaten, yakni Rejanglebong, Lebong dan Kepahiang, dengan masa hukuman yang berbeda-beda.
Banyaknya warga binaan yang menjalani penahanan di lapas setempat membuat daya tampung setiap kamar yang semula 5-10 orang saat ini dihuni oleh 12 sampai 16 orang.
"Untuk menyiasati ini kami membuat tempat tidur bertingkat sehingga bisa menampung mereka," ujarnya.
Selain dengan menambah tempat tidur bertingkat, pihaknya juga berencana melakukan pemindahan ke Lapas Bentiring Bengkulu karena untuk perluasan atau pembangunan lapas baru tergantung dengan pembiayaan dari masing-masing pemda dan ketersediaan anggaran negara.
Kendati mengalami kelebihan kapasitas suasana di Lapas Kelas II-A Curup masih kondusif. Hal ini tidak terlepas dari pembinaan yang terus mereka lakukan serta mengadakan positif seperti pertandingan olahraga, pengajian keagamaan, pemberian keterampilan berupa perbengkelan, pertukangan dan berkebun.
"Saat ini petugas yang ada di Lapas Kelas II-A Curup sebanyak 89 orang, dari jumlah itu 25 personel merupakan petugas jaga. Jumlah ini masih tidak sebanding dengan banyaknya warga binaan yang menghuni Lapas Kelas II-A Curup sehingga kami terus menyosialisasikan untuk menjaga keamanan bersama-sama," kata Agung. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD
-
Jerit Konsumen saat Bensin Shell dan BP Langka, Pertamina Jadi Pilihan?
-
Warga Jakarta Siap-siap, PAM Jaya Bakal Gali 100 Titik untuk Jaringan Pipa di 2026
-
Maling Santuy di SMAN 5 Bandung! Wajah Terekam CCTV, Gondol Laptop Saat Siswa Belajar di Lab