Sisa kebakaran pemukiman penduduk RT 3/12, Jalan Bukit Duri Pangkalan, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (27/12/2015). [suara.com/Erick Tanjung]
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Hidayat Nurwahid memberikan bantuan berupa 60 kasur lipat, 120 selimut, dan makanan kepada warga korban kebakaran di pemukiman penduduk RT 3/12, Jalan Bukit Duri Pangkalan, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (27/12/2015).
"Kami berharap pemerintah daerah memberikan tempat tinggal bagi korban. Kalau bisa mereka diberikan hak untuk membangun kembali rumahnya di lokasi itu atau dibangunkan rusunami (rumah susun hak milik)," kata mantan Presiden PKS.
Hidayat Nurwahid mengatakan mayoritas korban kebakaran yang terjadi pada Kamis (24/12/2015) siang itu merupakan warga asli Betawi. Rata-rata, mereka berprofesi sebagai pengrajin kayu.
"Kami berharap pemerintah daerah memberikan tempat tinggal bagi korban. Kalau bisa mereka diberikan hak untuk membangun kembali rumahnya di lokasi itu atau dibangunkan rusunami (rumah susun hak milik)," kata mantan Presiden PKS.
Hidayat Nurwahid mengatakan mayoritas korban kebakaran yang terjadi pada Kamis (24/12/2015) siang itu merupakan warga asli Betawi. Rata-rata, mereka berprofesi sebagai pengrajin kayu.
"Mereka rata-rata warga asli Betawi. Jadi kalau direlokasi ke rusunawa nanti perekonomian mereka mati, minimal mereka diberi rusunami," ujarnya.
Bukit Duri merupakan daerah pemilihan Hidayat dalam Pemilihan Legislatif tahun 2014.
Hidayat Nurwahid merasa memiliki tanggungjawab untuk memperjuangkan warga mendapatkan kembali tempat tinggal yang layak.
Jumlah rumah warga yang terbakar sebanyak 80 rumah yang ditinggali 500 jiwa. Kini, mereka tinggal sementara di tenda dan sebagian mengontrak di tempat lain. Area yang terbakar terletak di pinggir kali Ciliwung. Daerah ini masuk dalam rencana penggusuran yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Bukit Duri merupakan daerah pemilihan Hidayat dalam Pemilihan Legislatif tahun 2014.
Hidayat Nurwahid merasa memiliki tanggungjawab untuk memperjuangkan warga mendapatkan kembali tempat tinggal yang layak.
Jumlah rumah warga yang terbakar sebanyak 80 rumah yang ditinggali 500 jiwa. Kini, mereka tinggal sementara di tenda dan sebagian mengontrak di tempat lain. Area yang terbakar terletak di pinggir kali Ciliwung. Daerah ini masuk dalam rencana penggusuran yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!