Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menilai tindakan anggota Front Pembela Islam menyisir kendaraan untuk mencari Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Senin (28/12/2015) malam, tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun.
"Saya pribadi pikir itu nggak bener gitu lho, mana boleh si sweeping langsung terus disuruh pulang, iya dong," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (30/12/2015).
Aksi FPI tersebut bertujuan untuk mencegah Dedi Mulyadi datang ke Jakarta sebagai balasan FPI ditolak masuk ke Purwakarta.
Dengan nada meninggi, Ahok mengatakan kalau saja yang diperlakukan FPI Ahok, Ahok tetap akan datang ke TIM. Tapi menurut Ahok, Dedi memilih pulang karena tidak ingin terjadi keributan.
"Tapi kalau saya jadi dia nggak bakal pulang. Cuma dia (Dedi) nggak mau ribut karena bukan tempat dia, jadi dia hormat jadi saya kenal baik. Dia mungkin pikir nggak mau ribut di Jakarta," katanya.
Ahok meminta massa FPI jangan tidak bertindak seperti penguasa segalanya.
"Emang FPI itu Tuhan? justu kalau saya mau tanya sama ornag lain FPI bener nggak? kalau kita mau survey, jadi jangan FPI mengklaim dia mewakili Islam, ya dong, berasa ini paling bener terus ngusir orang seenaknya terus menafsirkan kitab suci seenaknya," kata Ahok.
"Kalau kamu udah nganggap paling bener aliran lain nggan bener berati kamu menganggap setara dengan Tuhan, orang lain pantas dihabisin, berarti kamu sirik dong, menganggap dirimu setara dengan Tuhan. Jadi udahlah nggak usah nganggap dirimu paling benr gitu lho," Ahok menegaskan.
Penyelenggara acara Federasi Teater Indonesia ketika itu mengundang Dedi untuk menerima penghargaan bersama budayawan lainnya. Karena ditolak FPI, Dedi tak jadi datang.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka