Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memperbaiki nota kerjasama dengan Komisi Yudisial (KY). Itu dilakukan untuk memperkuat peradilan tindak pidana korupsi.
Perbaikan MoU itu dilakukan saat pimpinan KPK mengunjungi KY. Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan jika kunjungannya ke KY tersebut untuk menjalin kerjasama antar penegak hukum.
Menurutnya yang terpenting dalam kunjungannya tersebut adalah guna perbaikan nota kesepahamam atau MOU yang pernah disepakati pada Pimpinan KPK Jilid III pada 16 Januari 2013 lalu.
"KPK ingin kerjasama dengan KY supaya peradilan bersih sesuai semangat KY hakim bermartabat. Kita juga ada MOU dengan KY untuk diperbaiki kalau bisa nanti ada SOP," kata Agus di gedung KY, Rabu (6/1/2016).
Dikatakan Agus, perbaikan MoU dengan KY dalam hal upaya pencegahan hakim menerima suap atau korupsi sangat penting. Pasalnya, masih banyak dari para hakim yang bermain dalam persidangan kasus-kasus korupsi.
"Jadi ini untuk sinergi memberantas korupsi, dan KY tugasnya mulia menjaga kehormatan martabat hakim nah ini bagi kami penting dan anda lihat KPK sering berhadapan dengan penegak hukum lain," kata Agus.
Dikesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Komisi Yudisial (KY) Maradaman Harahap mengaku sangat menyambut baik kedatangan lima pimpinan baru KPK. Menurutnya, rancangan MoU tersebut sangat berguna bagi pihaknya dan KPK agar bisa mewujudkan peradilan yang bersih dari korupsi.
"Kita bangga atas kedatangan pimpinan KPK kita sambut baik dan MOu yang dibuat untuk saling tukar informasi mewujudkan pengadilan bersih. Jadi ini sifatnya silaturahmi dan ini kebetulan baru dan ada pepatah tak kenal mak tak sayang," kata Maradaman.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?