Suara.com - Imigrasi Malaysia berulang kali mendeportasi, bahkan melarang masuk warga negara asing yang dinilai 'memberi ancaman'. Ternyata, peraturan perundang-undangan Negeri Jiran itu memungkinkan itu dilakukan.
Pakar hukum Malaysia dari lembaga Liberty, Eric Paulsen mengatakan peraturan itu sempat 'menyerang' dua aktivis ternama lainnya. Di antaranya Joshua Wong, mahasiswa asal Hong Kong yang berdemo meminta hak khusus untuk pemerintah Hong Kong dari Cina. Selain itu tokoh keberagaman Indonesia sekaligus aktivis JIL, Ulil Abshar Abdalla.
Mereka dilarang masuk Malaysia saat ini bicara di depan publik di sebuah acara. Kamis (7/1/2016) ini larangan yang sama menimpa aktivis HAM KontraS, Mugiyanto.
Menurut Paulsen, itu tindakan berlebihan. Selain itu melanggar norma demokratus dan tidak menghargai kebebasan bertukar pikiran.
Dia mendesak pemerintah untuk mencabut larangan perjalanan pada Mugiyanto dan aktivis lainnya yang telah dilarang memasuki negara itu di masa lalu. Sayangnya, menurut dia, hukum Malaysia membenarkan tindakan imigrasi itu.
Dalam UU, imigrasi Malaysia diberikan keleluasaan untuk mengatur keluar masuk warga asing. "Namun mereka harus diingatkan bahwa kekuatan ini harus dilakukan dengan benar dan bukan untuk motif tersembunyi," kata Paulsen dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Malaysian Insider Kamis sore.
Sebelumnya Mugiyanto akan menjadi pembicara pada forum yang diadakan oleh BERSIH 2.0. BERSIH 2.0 adalah sebuah koalisi untuk pemilu yang bebas dan bersih.
Mugiyanto akan berbicara mengenai pengalaman demokratisasi di Indonesia pada periode 1990-an bersama dengan Maria Chin Abdullah, Pimpinan BERSIH.
Mugi dilarang masuk Malaysia setela mendarat di Bandara Kuala Lumpur pukul 12.00. Ke Malaysia, Mugi menumpang pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 0820. Mandeep Singh, dari BERSIH 2.0 sempat berkomunikasi singkat dengan Mugiyanto. Saat ini Mugiyanto sudah tiba di Jakarta.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!