Suara.com - Polisi di Paris telah menembak mati seorang pria yang mencoba memasuki kantor polisi bersenjata dengan pisau dan meneriakkan "Allahu Akbar." Pria itu ditemukan membawa ponsel dan kertas dengan bendera Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS),
Jaksa di Paris mengatakan Pria itu membawa pisau tukang daging dan mengenakan rompi peledak palsu.
Dia diidentifikasi oleh pejabat 20 tahun Sallah Ali. Orang itu berasal dari Casablanca di Maroko, dan dilaporkan tunawisma pada saat kematiannya.
Ali diidentifikasi oleh sidik jarinya. Dia pencuri dihukum, yang telah ditahan selama perampokan kelompok di selatan Perancis pada tahun 2013.
Penyerang dilaporkan tidak pada radar pasukan anti-teror, dan polisi memperlakukan insiden itu sebagai kasus percobaan pembunuhan.
"Apa yang sangat jelas dari apa yang dikenal dari orang ini, [dia] tidak ada hubungannya dengan radikalisasi kekerasan," menteri kehakiman Prancis Christiane Taubira mengatakan, menambahkan bahwa Ali mungkin seseorang secara psikologis terganggu bertindak sendiri.
Penyelidikan lebih lanjut akan menunjukkan apakah ia memiliki hubungan dengan kelompok teror, katanya.
Penembakan itu terjadi di Goutte d'Or polisi stasiun di distrik 18 Paris '. Anna Polonyi, seorang jurnalis dari New York Times, menyaksikan peristiwa berlangsung dan menerbitkan foto seorang pria tergeletak di tanah di luar gedung. Dia juga tweeted foto dari apa yang tampaknya menjadi sebuah robot memeriksa badan.
Polisi mengatakan pria untuk "berhenti" dan "bergerak kembali" sebelum menembak dua kali di dugaan penyerang, yang segera jatuh ke tanah, saksi mata Alexis Mukenge, yang melihat penembakan dari dalam gedung lain, mengatakan kepada jaringan Perancis iTele.
Saksi mata lain mengatakan dua atau tiga tembakan terdengar, AFP melaporkan. Polisi menutup daerah.
Pria bersenjata dengan pisau tampaknya diserang bertugas polisi, dengan luka satu petugas menerima, menurut laporan media lokal.
Sumber serikat polisi kepada Reuters pisau-menghunus penyerang ditembak dan dibunuh.
(Rusia Today)
Berita Terkait
-
Sinopsis Emily in Paris Season 5: Petualangan Lily Collins Berlanjut, Tayang Hari Ini di Netflix
-
Angkat Mimpi di Paris, Film Anime L'etoile de Paris en Fleur Tayang 2026
-
PSG Bidik Sejarah Lawan Flamengo, Ajang Pembuktian Luis Enrique Tanpa Dembele
-
Ada Lamine Yamal dan Cole Palmer, Ini Daftar 11 Permain Terbaik FIFA 2025
-
Hotman Paris Nilai Laporan Inara Rusli Sulit untuk Dibuktikan, Kok Bisa?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025