Suara.com - Partai Amanat Nasional (PAN) meminta partai koalisi pendukung Pemerintah yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) untuk menjadikannya sebagai sahabat baru.
PAN berharap partai-partai di KOH, seperti PDI Perjuangan, PKB, Hanura, dan PKPI tidak menganggapnya sebagai musuh. "Harus menjadikan PAN sebagi sahabat baru. Jadi PAN itu jangan dimusuhi. Masuk pemerintahan itu jangan dianggap sebagi sebagai ancaman," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PAN Viva Yoga Mauladi dalam diskusi bertajuk 'Buruk Kinerja Kabinet Terbelah' di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/1/2016).
Viva mengatakan, masuknya PAN ke dalam Pemerintahan tanpa syarat, dan tak akan mendikte apalagi mengintervensi Presiden agar mendapatkan jatah kursi di Kabinet Kerja.
"Jadi tujuan PAN gabung ke Pemerintah itu salah satunya ingin memperkuat posisi pemerintahan dalam posisi yang sekarang, dengan adanya PAN masuk akan semakin memperkuat pisisi di pemerintahan," ucapnya.
"Dan yang kedua PAN sangat menghormati partai politik yang sejak awal telah dukung presiden," Viva menambahkan.
Sementara soal perombakan kabinet, PAN menyatakan menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). "PAN sangat menghormati konstitusi, menghormati Presiden.PAN tidak akan mengintervensi presiden, mendikte Presiden meminta (kursi jabatan), seluruhnya kami serahkan kepada Presiden," jelasnya.
Lebih lanjut, begabungnya PAN juga diharapkan dapat meningkatkan serta menambah kinerja pemerintah jauh lebih baik.
"Kalau kinerja pemerintah bisa lebih baik lagi dengan masuknya PAN maka semuanya akan bisa membuat bangsa dan negara ini jauh lebih baik lagi," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Siswi MTS Cipayung Gantung Diri Akibat Bullying, Menteri PPPA: Anak Butuh Ruang Aman untuk Curhat
-
5 Fakta Dugaan Skandal Panas Irjen Krishna Murti dan Kompol Anggraini Berujung Mutasi Jabatan
-
Ribuan Siswa Keracunan MBG, Warganet Usul Tim BGN Berisi Purnawirawan TNI Diganti Alumni MasterChef
-
Detik-detik Mengerikan Transjakarta Hantam Deretan Kios di Jaktim: Sejumlah Pemotor Ikut Terseret!
-
Serukan Green Policy Lawan Krisis Ekologi, Rocky Gerung: Sejarah Selalu Berpihak ke Kaum Muda
-
Kunto Aji Soroti Kualitas Makanan Bergizi Gratis dari 2 Tempat Berbeda: Kok Timpang Gini?
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera