Suara.com - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) mengatakan bahwa pembangunan Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, Palestina, bertujuan untuk memperat hubungan antara kedua negara tersebut.
"Ini sangat penting bagi kedua negara, yakni momentum dan simbol kerja sama antara masyarakat Indonesia dan Palestina, persahabatan antara Indonesia dan Palestina karena Palestina selalu ada di hati kita," kata Wapres saat menghadiri penyerahan secara simbolis Rumah Sakit Indonesia di Gaza di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu malam.
Setelah peresmian RS Indonesia di Gaza oleh Menteri Kesehatan Palestina Hani Abdeen pada 27 Desember 2015, Wapres berharap rumah sakit tersebut dapat dijalankan oleh tenaga medis Palestina.
"Saya yakin banyak dokter, tenaga profesional yang dapat menjalankan rumah sakit ini. Tentu jika mengalami kesulitan, jangan sungkan untuk menghubungi MER-C dan Pemerintah Indonesia, kami siap memberikan supervisi," kata Wapres di hadapan Menkes Palestina dan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi.
Pembangunan RS Indonesia di Gaza oleh Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) merupakan upaya kemanusiaan yang luar biasa dilakukan oleh warga Indonesia bagi rakyat Palestina. Oleh karena itu, Wapres berharap pembangunan RS Indonesia tersebut menjadi awal dari upaya-upaya lain untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
"Kita tentu tidak bisa hanya berdoa saja, atau setiap Minggu berdemonstrasi di Jalan MH. Thamrin dengan menggunakan ikat kepala. Tetapi yang benar adalah seperti apa yang dibuat MER-C ini. Bayangkan berapa nilai ikat kepala yang dipakai berdemonstrasi itu kalau digunakan untuk membeli semen dan alat-alat kesehatan untuk warga Palestina," jelasnya.
RS Indonesia di Gaza dicetuskan pada Januari 2009, kemudian mulai dibangun secara fisik pada Mei 2011.
Pada saat dua peperangan besar, tahun 2013 dan 2014, pembangunan RS Indonesia di Gaza tetap berjalan hingga rampung pada pertengahan 2014.
Namun, pembangunan RS Indonesia tersebut terus dilakukan dengan pengadaan alat kesehatan, instalasi listrik, pengadaan jaringan telepon, dan internet hingga akhir tahun lalu.
Pada 27 Desember 2015, RS Indonesia di Gaza telah diresmikan oleh Menkes Abdeen dan mulai dibuka untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi rakyat Palestina.
Pembangunan RS Indonesia di Gaza tersebut dilakukan sepenuhnya dengan menggunakan dana donasi sebesar Rp126 miliar dari warga Indonesia melalui berbagai acara amal untuk rakyat Palestina.
Pada hari pertama dibuka, yakni 26 Desember 2015, hingga peresmiannya, RS Indonesia telah melayani 312 pasien rawat jalan di Ruang Instalasi Gawat Darurat Teuku Cik Ditiro. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan