Suara.com - Polda Metro Jaya terus menelusuri sebab kematian Wayan Mirna Salihin (27) usai meneguk kopi di kafe Olivier, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Musyafak mengatakan beberapa sampel yang diambil dari lambung dan hati Mirna telah diserahkan ke Pusat Laboratorium Forensik Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia untuk ditelaah.
"Sudah dikirim hari ini, tinggal menunggu hasil," ujar Musyafak, Senin (11/1/2016).
Sampel tersebut nanti akan dicocokkan dengan sampel cairan sisa kopi dan muntahan Mirna yang diambil dari tempat kejadian perkara.
Musyafak mengungkapkan dari hasil autopsi pada lambung dan hati Mirna pada Minggu (10/1/2015) dini hari, terlihat ada pendarahan di bagian lambung Mirna. Pendarahan ini terjadi karena kemasukan zat.
"Dari hasil autopsi ada pendarahan di lambung dan kita ambil lambung bersama dengan sampel hati dan empedu," kata dia.
Musyafak menilai ada pembakaran lambung (korosif) pada lambung Mirna sehingga mengakibatkan iritasi dan pendarahan.
Namun, dia belum bisa menyimpulkan sebab kematian Mirna. Nanti Puslabfor Polri yang akan menjawab.
"Untuk membuktikan zat apa yang dapat merusak korosif di lambung, hasilnya menunggu dari Puslabfor," katanya.
Mirna meninggal pada Rabui (6/1/2016). Usai minum kopi, Mirna kejang, lalu mulutnya mengeluarkan busa warna kekuning-kuningan.
Mirna sempat dibawa ke klinik Damiyanti yang berada di Grand Indonesia, lalu dirujuk ke RS Abdi Waluyo, Menteng. Tetapi nyawanya tak tertolong lagi.
Polisi telah memeriksa pegawai kafe dan manajernya. Jessica dan Hani, teman perempuan yang bersama Mirna di kafe Olivier juga sudah diperiksa.
Belakangan terungkap, kopi yang diminum Mirna sebenarnya bukan pesanannya. Soalnya, ketika datang belakangan bersama Hani, kopi sudah ada di meja.
Polisi tidak mau buru-buru membuat kesimpulan kasus. Polisi masih menelaah bukti-bukti yang ada.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta
-
Bukan Drama Hukum, Nadiem Makarim Dibantarkan dari Sel Tahanan karena Sakit Ambeien
-
Jejak Riza Chalid Terus Diburu, Kejagung Periksa Saksi Kunci Korupsi Pertamina
-
Kejagung 'Skakmat' Protes Hotman Paris: Penyidik Punya Alasan Tertentu