Suara.com - Pemerintah Australia yang dipimpin Perdana Menteri Malcolm Turnbull menolak permintaan Amerika Serikat (AS) untuk memberikan personel militer tambahan dalam perang melawan ISIS di Timur Tengah.
Penolakan tersebut disampaikan oleh Kantor Menteri Pertahanan Australia Marise Payne. Pihak Kementerian Pertahanan menegaskan, Australia tidak akan meningkatkan level bantuannya dalam perang di Timur Tengah.
"Australia sudah mempertimbangkan permintaan tersebut... dengan catatan kami telah memberikan kontribusi yang berarti untuk melatih pasukan tentara Irak dan mendukung serangan udara," kata juru bicara Kantor Menteri Pertahanan Australia seperti dikutip oleh AAP.
Sebelumnya, AS, melalui Menteri Pertahanannya Ash Carter, bulan Desember silam meminta kepada para sekutunya, termasuk Australia, untuk memberikan bantuan lebih banyak menyusul pembantaian di Paris, Prancis, yang didalangi oleh ISIS.
Kendati demikian, Australia menegaskan bahwa kontribusinya terhadap perang di Timur Tengah masih akan berlanjut.
"Pemerintah telah menyampaikan kepada Carter (Menhan AS, Ash Carter) bahwa kontribusi kami yang ada saat ini akan berlanjut," kata si juru bicara.
Dimintai pendapat soal penolakan Australia, Duta Besar AS untuk Australia, John Berry, menegaskan bahwa pihaknya tidak kecewa atas keputusan Australia.
"Washington (pemerintah AS) amat berterimakasih atas peran Australia (dalam perang di Timur Tengah)," kata Berry seperti dikutip Seven Network.
Kendati demikian, seperti dikutip oleh News.com.au, Pemerintah Australia akan meningkatkan jumlah personelnya di markas besar pasukan koalisi, yang saat ini berjumlah 20 menjadi 30 orang. Australia juga menawarkan tambahan alat transportasi udara untuk keperluan kemanusiaan.
Pemerintah juga mempertimbangkan untuk memberikan bantuan kemanusiaan lebih banyak untuk Suriah dan Irak dalam beberapa bulan ke depan. (News.com.au)
Berita Terkait
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Bisnis Properti di Negara Tetangga Tertekan, Fenomena Pajak Bisa Jadi Pelajaran
-
Australia Berlakukan Larangan Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Diduga Serang Petugas dan TNI, 15 WNA China Dilaporkan PT SRM ke Polda Kalbar
-
Menkes Kirim 600 Dokter ke Aceh Mulai Pekan Depan, Fokus Wilayah Terisolasi
-
Prabowo Sindir Orang Pintar Jadi Pengkritik, Rocky Gerung: Berarti Pemerintah Kumpulan Orang Bodoh?
-
Imigrasi Ketapang Periksa 15 WNA China Usai Insiden Penyerangan di Tambang Emas PT SRM
-
Ketua DPD RI Salurkan Bantuan Sembako, Air Bersih, dan Genset ke Langsa Aceh
-
PLN Fokus Perkuat Layanan SPKLU di Yogyakarta, Dukung Kenyamanan Pengguna Saat Libur Nataru
-
Polda Banten Ikut Turun, Buru Fakta di Balik Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon
-
Serikat Pekerja Ajukan Tiga Tuntutan Perbaikan Rumus UMP 2026
-
Kasus Impor Pakaian Bekas Ilegal, Dittipideksus Bareskrim Juga Sita 7 Bus
-
Kehadiran Gus Ipul dan Pj Ketum PBNU di Lokasi Bencana Aceh Tuai Sorotan Warga NU