Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengeluarkan mengeluarkan siaran pers, pada Rabu (13/1/2016) terkait penganiayaan bocah berinisial T oleh oknum Marinir.
Bocah berinisial T, siswa SD (12) adalah korban penganiayaan oknum aparat di cilandak.
Menurut Ketua KPAI Asrorun Niam, hari ini, Rabu (13/1/2016) Pukul 16.00 WIB, korban bersama orang tuanya menuju Kantor KPAI di Jl Teuku Umar No 10 Menteng untuk mendapatkan perlindungan, penanganan pemulihan medis serta psikis serta jaminan rasa aman dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Menurutnya, hasil pemeriksaan dokter menyatakan kondisi anak dari hasil CT Scan nampak gegar otak, kelainan fungsi ginjal dan liver. Paru normal dan tidak tampak kerusakan organ dalam.
"Setelah perawatan inap, terakhir anak sudah bisa rawat jalan," kata Asrorun dalam siaran pers, Rabu (13/1/2016).
Asrorun mengakui orang tua korban tidak berani pulang ke rumah karena alasan keamanan. Atas dasar itu, KPAI memfasilitasi perlindungan setelah berkoordinasi dengan LPSK.
Sang korban anak dijemptu dan diantakan ke Kantor KPAI untuk dilakukan asssment, termasuk aspek psikologis.
"Serta untuk penempatan di rumah aman yang menjamin pemulihan secara cepat. Mengingat anak akan melakukan ujian akhir SD," ujar Asrorun.
Selain itu, KPAI meminta dengan tegas pihak Marinir TNI Angkatan Laut untuk menanggung biaya perawatan di RS Perikasih.
"Tidak ada yg kebal hukum. Berdasrkan info dari korban, pelaku setidaknya ada 3, denga inisial B, Y, dan I," jelas Asrorun.
Sebagaiman diinformasikan sebelumnya, bocah berinisial T dianiaya oknum Marinir karena dituduh mencuri di komplek perumahan Bumi Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan.
Berita Terkait
-
Kemenag Bentuk Satgas Tangani Kekerasan, Perkuat Komitmen Wujudkan Pesantren Ramah Anak
-
Seskab Teddy Sampaikan Santunan dari Prabowo untuk Keluarga Prajurit yang Gugur Jelang HUT ke-80 TNI
-
Perintah Pimpinan, TNI Beri Santunan Rp350 Juta Pada Dua Keluarga Prajurit yang Gugur saat HUT TNI
-
Petaka Jelang HUT TNI: Detik-detik Kecelakaan Tewaskan Penerjun Payung Praka Zaenal, Apa Pemicunya?
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
-
Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD