Suara.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan teror secara terbuka yang dilakukan kelompok bersenjata di Starbucks dan pos polisi, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (15/1/2016), membuktikan aparat pemerintah Indonesia masih kecolongan.
"Pihak kedutaan sudah melakukan semacam warning, itu malah nambah satu bukti lagi kalau kita ini kecolongan," ujar Fadli di gedung Nusantara I, DPR, Jumat (15/1/2016).
Fadli menambahkan saat ini pemerintah harus fokus mengendalikan situasi agar teror berdarah tersebut tidak berdampak luas pada perekonomian.
"Ini merusak iklim investasi kita, dari selama ini dianggap kondusif, tidak ada hal-hal kejadian yang mengganggu, kemudian ada terjadi peristiwa semacam kemarin itu (ledakan bom)," katanya.
Ia juga mengimbau masyarakat Indonesia jangan takut dengan ancaman teroris.
"Saya kira kita tidak boleh takut, karena yang kita hadapi ini, tindakan pengecut dari sekelompok orang yang melakukan tindakan kepada orang-orang yang tidak bersalah, di tempat-tempat kumpulnya orang-orang yang tidak bersalah, orang-orang biasa. Itu saya kira sebagai tindakan yang pengecut," kata Fadli.
Ke depan, Fadli minta pemerintah, khususnya aparat keamanan, lebih tanggap.
"Kita harus antisipasi, bahwa kejadian ini bisa saja karena itulah, jadi harus ada deteksi. Informasi-informasi awal yang didapat baik digali sendiri atau dikembangkan oleh aparat intelijen negara atau pun aparat penegak hukum kita," katanya.
Kemarin, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal mengatakan jumlah korban teror bom mencapai 31 orang.
Korban terdiri dari luka sebanyak 24 orang dan meninggal dunia sebanyak tujuh orang.
Dari 24 korban luka terdiri dari lima anggota Polri dan warga sipil yang empat di antaranya warga Belanda, Austria, Jerman, dan Aljazair.
Dari tujuh yang meninggal dunia, lima di antaranya pelaku. Saat ini, polisi belum berhasil mengidentifikasi semua jenazah di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
Pilihan
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
-
Aib dan Borok Asuransi BUMN Dibongkar OJK di Depan DPR, Taspen dan Asabri Disebut Paling Buruk!
-
Harga Emas Antam Meroket, BSI Tawarkan BSI Gold di Harga Rp2.154.600/Gram
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
Terkini
-
Respons 'Santai' Nasdem Soal Jokowi Arahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode
-
Sinyal dari Istana, Kementerian BUMN Bakal 'Turun Kasta' Jadi Badan, Nasib ASN di Ujung Tanduk?
-
Tim Reformasi Polri Segera Dibentuk, Mensesneg Sebut Nama Mahfud MD dan Mantan Kapolri
-
Lisa Batal Hadir Mediasi Gegara Badan 'Greges', Kuasa Hukum: Bukan karena Ridwan Kamil!
-
Manuver Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Puan Maharani Bereaksi Dingin: Pemilu Masih Jauh
-
Nasaruddin Umar Beri Pesan Tegas ke Pejabat Kemenag: Hentikan Pegawai Jangan Seenaknya!
-
Roy Suryo Gebrak Meja: Sebut KPU 'Komisi Fufufafa' Lindungi Gibran, Ancam Gugurkan Jabatan Wapres
-
Kirim Surat ke Kapolri Minta Delpredo dkk Dibebaskan, Istri Gus Dur Pasang Badan jadi Penjamin!
-
Sinta Nuriyah Istri Gus Dur Surati Kapolri Minta Delpedro Dibebaskan: Mereka Penerus Perjuangan!
-
Geger Pria Santuy Berenang di Kolam Patung Kuda, Dikira Kepanasan Ternyata ODGJ!