Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan peristiwa ledakan bom yang terjadi di Kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis siang (14/1/2016), merupakan kejadian ledakan bom terakhir yang melanda Indonesia. Fadli juga mengapresiasi kinerja aparat keamanan yang bertindak cepat dalam hal penanganan pasca peristiwa ledakan bom di Thamrin.
"Penanganan saya kira, kita harus apresiasi pihak aparat keamanan, yang dengan cepat mengatasi, namun di sisi lain, pencegahan ini menjadi sangat penting supaya ini tidak terjadi lagi, karena ini bisa berlaku random. Karena ini bisa berbahaya. Mudah-mudahan ini yang terakhir," ujar Fadli di Gedung Nusantara III, DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (15/1/2016).
Meski begitu, kata Fadli, pemerintah harus lebih mengantisipasi adanya teror bom di Indonesia, agar peristiwa ledakan terjadi kembali.
"Kita harus antisipasi, bahwa kejadian ini bisa saja, karena itulah, jadi harus ada deteksi. Informasi-informasi awal yang didapat baik digali sendiri atau dikembangkan oleh aparat intelijen negara atau pun aparat penegak hukum kita, ini harus didalami. Jadi saya kira kita harusnya waspada dan antisipasi. Ini nggak boleh terulang lagi," ucapnya.
Selain itu, Fadli menilai, pemerintah harus mencegah adanya kelompok radikal yang berangkat dari pendekatan premodialisme atau instrumentalisme.
"Kalau dia premodialisme, dia menggunakan agama menjadi identity politic, sistem identity politic atau politik identitas yang resistan tapi di sisi lain, dia juga menggunakannya sebagai suatu instrumen untuk kepentingan-ketentuan tertentu. Jadi saya kira kita harusnya waspada dan antisipasi. Agar kejadian ini nggak boleh terulang lagi," tandasnya.
Berita Terkait
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Kemenbud Luncurkan Buku Sejarah Ulang, Fadli Zon Tegaskan Bukan Ditulis Pemerintah
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
5 Kali Sufmi Dasco Pasang Badan Bela Rakyat Kecil di Tahun 2025
-
DPR Ajak Publik Kritisi Buku Sejarah Baru, Minta Pemerintah Terbuka untuk Ini...
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M