Suara.com - Kabar Dian Juni Kurniadi menjadi salah satu terduga pelaku bom di Jalan MH Thamrin, Jakarta pada Kamis (14/1) lalu membuat kaget karyawan peternakan ayam di Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
"Kami tidak menyangka karena saat masih bekerja di sini dia tidak aneh-aneh. Orangnya baik dan bekerjanya juga rajin," kata Hadrianto, salah seorang petugas keamanan PT Charoen Pokphand Jaya Farm di Jalan Jenderal Sudirman km 18 Sampit, Sabtu (16/1/2016).
Dia seakan belum percaya ketika pagi ini puluhan anggota Brimob dari Detasemen B dan Pelopor datang menggeledah kamar yang sempat ditempati Dian semasa masih bekerja di perusahaan itu. Karyawan setempat tidak menyangka Dian atau yang akrab mereka sapa dengan panggilan Inyong itu adalah salah seorang terduga teroris dan telah tewas dalam kejadian di Jalan MH Thamrin Jakarta.
Namun Hadrianto tidak menampik keahlian Dian dalam hal mesin dan kelistrikan. Sebagai seorang mekanik, Dian dinilai mempunyai keahlian cukup bagus dan selalu bisa menyelesaikan kerusakan peralatan-peralatan yang ada di perusahaan itu.
Hanya, Hadrianto baru penasaran ketika mengingat perangai Dian yang menurutnya sangat suka bekerja. Dian sering menghabiskan waktunya di workshop atau semacam tempat reparasi di lingkungan perusahaan tersebut.
"Kadang bekerjanya sampai malam, kadang bisa tidur di sana. Saya tidak tahu apa yang dia kerjakan di sana. Kami bahkan pernah menegur dia karena dia sampai malam. Tapi orangnya memang baik dan ramah," sambung Hadrianto.
Dian diketahui senang merakit mesin, seperti sepeda motor dan peralatan lainnya. Kemampuannya dalam hal mesin dan kelistrikan diakui cukup bagus sehingga perusahaan selalu mempercayakan kepadanya untuk memperbaiki truk dan peralatan lain yang rusak.
Tata, karyawan lainnya juga mengaku kaget mendengar kabar bahwa Dian terlibat teroris. Meski tidak terlalu akrab, namun Tata sempat tinggal sekamar dengan Dian saat awal bekerja di peternakan tersebut.
"Sepintas yang saya ingat saat itu, orangnya biasa-biasa saja. Tidak ada kelakuannya yang aneh-aneh atau mencurigakan," kata Tata.
Maskun, mekanik yang kini menggantikan posisi Dian dan menempati kamar yang pernah ditempati Dian, mengaku sempat mengenal Dian. Menurutnya, Dian merupakan remaja yang cukup baik dalam bergaul.
"Saya bekerja sebagai mekanik menggantikan dia (Dian). Saya bekerja dua bulan setelah dia berhenti bekerja di perusahaan ini, tapi sebelumnya saya sudah kenal karena dulu saya bekerja di kontraktor yang memang sering ke sini," kata Maskun.
Pekerja baik Manajer Unit PT Charoen Pokphand Jaya Farm, Kristiyono mengatakan, selama bekerja di perusahaan mereka, Dian dikenal ramah dan bekerja dengan baik. Perangai bujangan asal Tegal itu juga tidak ada yang mencurigakan.
"Dia bekas mekanik bidang kelistrikan dan lebih banyak stand by menjaga genset. Dia alasannya berhenti karena mencari pekerjaan yang lebih bagus. Setelah itu kami tidak tahu dia pindah ke mana," tegas Kristiyono.
Kristiyono mengaku kaget karena baru mengetahui masalah ini setelah dikonfirmasi wartawan. Apalagi, selama ini Dian tidak pernah terlibat pelanggaran aturan di perusahaan tempat dia bekerja. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf