Suara.com - Komoro, negara di kepulauan Samudera Hindia dan sekutu Arab Saudi, pada Jumat (15/1/2016) mengatakan memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran atas yang disebutnya "serangan" Teheran terhadap Riyadh.
Pernyataan kementerian luar negeri Komoro mengatakan bahwa negara itu memandang Teheran "campur tangan" dalam "urusan dalam negeri negara tertentu" dan "tidak menghormati perjanjian diplomatik".
Kementerian luar negeri Komoro juga mengatakan telah meminta duta besar Iran meninggalkan negara itu.
Langkah tersebut muncul sepekan setelah Komoro, anggota Liga Arab, menarik pulang duta besarnya dari Teheran karena menilai Iran menciptakan iklim "serangan tidak beralasan" terhadap Saudi.
Hubungan negara berpenduduk sebagian besar umat Syiah Iran dengan negara dengan sebagian besar penduduk Sunni Arab Saudi memburuk setelah pada 2 Januari terjadi perusakan kedutaan Saudi di Teheran dan konsulat Saudi di Mashhad, kota kedua Iran.
Perusakan itu terjadi di tengah kemarahan masyarakat Iran atas eksekusi yang dilakukan Arab Saudi terhadap Nimr al-Nimr, seorang ulama terkemuka dari kerajaan kelompok minoritas Syiah .
Setelah melakukan eksekusi, Arab Saudi juga memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran.
Beberapa negara Arab mengikuti langkah itu dengan memutuskan atau menurunkan level hubungan dengan Iran.
"Seseorang tidak bisa melanggar kedaulatan misi diplomatik dan tetap bebas dari hukum," kata Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Komoro, Ahamada Hamadi, kepada AFP, mengacu pada peristiwa perusakan kantor kedubes dan konsulat Arab Saudi.
Tiga pulau bernama Anjouan, Grand Comore dan Moheli yang membentuk Komoro hanya memiliki total populasi di bawah 800.000 orang, dan hampir semua dari mereka adalah Muslim Sunni.
Sejak memperoleh kemerdekaan dari Prancis pada 1975, negara kepulauan miskin itu telah mengalami lebih dari 20 upaya kudeta, di mana empat di antaranya berhasil.
Namun, selama beberapa tahun belakangan, Komoro berada dalam keadaan secara umum tenang. (Antara)
Berita Terkait
-
Persiapan Jomplang Timnas Indonesia dan 2 Calon Lawan di Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Arab Saudi Menggila di FIFA Matchday September, Timnas Indonesia Wajib Waspada
-
Ivan Toney: Liga Arab Saudi Setara dengan Liga Inggris
-
Timnas Indonesia Diuntungkan Imbas Qatar Diserang Israel?
-
Mees Hilgers Satu Liga dengan Ronaldo di Arab Saudi, Peluang Ini Terbuka Lebar
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
Terkini
-
Terungkap Siapa Yudo Sadewa! Anak Menkeu Baru Ini Ternyata Trader Kripto
-
KPK Periksa Deputi Gubernur BI, Dalami Dugaan 'Kongkalikong' Dana CSR
-
Rahayu Saraswati Jadi Menpora Usai Mundur dari DPR? Ini Jawaban Partai Gerindra
-
4 Tewas, Ini Daftar Nama-nama Korban Hilang usai Bali Diterjang Banjir Dahsyat!
-
Deputi Gubernur BI Diperiksa KPK, Kasus Korupsi CSR DPR RI Makin Terkuak?
-
Rahayu Saraswati Tinggalkan DPR: Pengakuan Mengejutkan dan Spekulasi Kabinet Prabowo Mencuat
-
Mahfud MD Ungkap Kecewanya Sri Mulyani Disamakan dengan Sahroni: Nangis Dibanding-bandingkan
-
'Jakarta Is Coming', Teror Kode di Dinding Jalanan Chile Jelang Kudeta Berdarah
-
Ucapannya Berbahaya, Menkeu Purbaya Dinilai Masih Beruntung Meski Remehkan Tuntutan 17+8, Kenapa?
-
Viral Pagar Beton Halangi Nelayan, Gubernur Pramono: Izin dari Pusat, Tapi Akses Harus Dibuka!