Suara.com - Presiden Joko Widodo mengimbau kepada seluruh menteri dan pemerintah untuk segera menjalankan semua proyek-proyek infrastruktur di awal tahun. Hal tersebut dilakukan agar pembangunan proyek infrastruktur dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan kualitas yang baik pula.
Ia menjelaskan, imbauan ini lantaran, pemerintah biasanya membangun proyek infrastruktur jelang akhir tahun yang notabene juga kala itu sedang memasuki musim hujan.
“Coba banyangkan, pas lagi ramai-ramainya musim hujan malah bangun. Bagaimana mau selesai dengan baik? Terus akhir Desember harus selesai, mulai Oktober harus kebut-kebutan. Apa kualitasnya nanti akan baik? Tahun ini saya nggak mau ada seperti yang begini-begini.
Saya nggak mau proyek yang kebut-kebutan dan hasilnya buruk,” tegas Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara penandatanganan 12 proyek Kementerian Perhubungan, di kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Senin (18/1/2016).
Menurutnya, pola atau tradisi seperti inilah yang menurutnya harus segera ditinggalkan. Di tahun 2016 ini, pola pembangunan proyek infrastruktur kan berubah, atau harus dilakukan sejak awal tahun atau pada bulan Januari.
"Kita harus keluar dari pola-pola lama, cara-cara lama, tradisi lama menuju tradisi baru yang biasanya kalau diingat dulu numpuk kebut-kebutan di November dan Desember. Itu tidak hanya di kementerian, di provinsi dan kabupaten sama semuanya. Persis. Karena yang ditiru yang di atas," katanya.
Ia pun mengapresiasi langkah Kementerian Perhubungan yang sudah melakukan penandatangan proyek infrastruktur di pertengahan awal bulan ini.
“Saya senang dengan yang dilakukan Kemenhub saat ini apalagi nilai proyeknya juga besar Rp2 triliun dan akan ada yang ditandatangani lagi sebesar Rp14 triliun. Semoga bisa diikuti dengan kementerian-kementerian lainnya,” ungkapnya.
Berita Terkait
-
Jokowi Minta Kontraktor Daerah Dilibatkan di Proyek Infrastruktur
-
Pemerintahan Jokowi Pintar Antisipasi Tekanan Ekonomi Global
-
Pembangunan Infrastruktur di Era Jokowi Berbeda dengan Sebelumnya
-
Pembangunan Infrastruktur Ekonomi 2016 Telan Rp313,5 Triliun
-
Kereta Api Kalimantan Dipastikan Beroperasi Tahun 2020
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN