Suara.com - Semalam, penyidik Polda Metro Jaya kembali olah tempat kejadian perkara di kafe Olivier, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat. Di kafe inilah, Wayan Mirna Salihin minum es kopi Vietnam. Saat itu dia bersama dua teman perempuan, Jessica dan Hani. Sesaat setelah menyeruput minuman, pengusaha itu langsung kejang, tak lama kemudian meninggal dunia di RS Abdi Waluyo, Menteng.
Belakangan diketahui, es kopi Vietnam yang diminum Mirna mengandung racun sianida.
Olah TKP semalam dilakukan untuk membandingkan lagi es kopi Vietnam.
"Tadi malam kami olah TKP lagi di kafe Olivier dan rencana kami akan melakukan olah TKP ulang untuk rekon kopi," kata Krishna di Mapolda Metro Jaya, Selasa (19/1/2016).
"Nanti kami ulangi lagi karena ada momen di mana 51 menit itu kopi ada di meja, bentuknya seperti apa didiamkan di meja kopi yang tanpa diaduk, kopi yang sudah diaduk, kopi yang ada racun tanpa diaduk, dan kopi yang ada racun diaduk selama 51 menit," Krishna menambahkan.
Rekonstruksi tersebut juga untuk membandingkan hasil pengecekan Puslabfor Mabes Polri terhadap sampel kopi yang mengandung zat sianida.
"Jadi gini bentuk kopi itu saat diminum kan sudah ketahuan, yang dibawa labfor nanti kami sandingkan dengan bentuk kopi yang kita liat nanti ketahuan konstruksi peristiwa apa di situ. Ada kopi yang diminum, kopi itu dibawa ke labfor, nah kopi yang di labfor ini bentuknya seperti apa maka kami akan buat pembanding," kata Krishna.
Krishna menambahkan dalam rekonstruksi kopi, penyidik sekaligus ingin mengetahui perbedaan bentuk dan warna kopi yang telah dicampur sianida dengan yang belum dicampur sianida.
"Kopi yang didiamkan selama 51 menit dan Kopi yang selama 51 menit dikocok seperti apa ini kopi tanpa racun. Kopi dengan racun nanti kita masukin sianida seukuran apa yang disampaikan labfor didiamkan dalam 51 menit dan dikocok setelah 51 menit seperti apa," kata Krishna.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?
-
Bukan Program, Ini Arahan Pertama Presiden Prabowo untuk Menko Polkam Barunya
-
Tongkat Estafet Tokoh Menko Polkam: Ada SBY, Mahfud MD, Wiranto, hingga Djamari Chaniago
-
Surat Pemakzulan Gibran Tidak Mendapat Respons, Soenarko Curigai Demo Rusuh Upaya Pengalihan Isu
-
Respons Viral Setop 'Tot Tot Wuk Wuk', Gubernur Pramono: 'Saya Hampir Nggak Pernah Tat Tot Tat Tot'