Suara.com - Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, kebijakan sistem satu arah searah jarum jam di seputar Kebun Raya memungkinkan diberlakukan pertengahan tahun 2016.
"Pertengahan tahun masih memungkinkan untuk diberlakukan, perlu disusun relokasi PKL yang terkena sistem satu arah," kata Bima di Bogor, Rabu.
Ia mengatakan, merelokasi PKL yang ada di sejumlah titik terkena sistem satu arah menjadi sangat penting, agar tidak menimbulkan persoalan baru dengan masyarakat dalam menerapkan kebijakan baru tersebut.
"Kita terus mempersiapkan upaya relokasi PKL di Pasar Bogor, Jalan Otista dan penataan Dewi Sartika yang menjadi jalur alternatif," katanya.
Menurutnya, sosialisasi sistem satu arah sudah dilakukan, yang menjadi kendala utama adalah keberadaan PKL dan jalur-jalur alternatif yang bersinggungan dengan sistem satu arah tersebut.
"Hitung-hitungan saya bisa di pertengahan tahun ini. Kalau ada kesempatan, sosialisasi sudah dilakukan, relokasi PKL dipercepat, bisa jadi SSA dipercepat pembelakuannya, tidak sampai pertengahan tahun," kata Bima.
Bima menambahkan, minggu ini akan ada pertemuan kembali dengan sejumlah kepala dinas terkait untuk membahas progres persiapan sistem satu arah. Dinas terkait diantaranya DLLAJ, Satpol PP, Dinas Koperasi dan UMKM, Polres Bogor Kota, PD Pasar Pakuan Jaya, dan Bappeda.
"Minggu ini akan kita panggil semuanya untuk membahas progres persiapannya," kata Bima.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor, Hidayat Yudha mengatakan, pihaknya telah mendata jumlah PKL yang berada di jalur seputar sistem satu arah yang meliputi Jalan Otista, dan Jalan Surya Kencana.
"Total ada 750 PKL yang berada di Jalan Otista dan Surya Kencana. Mereka sebagian besar merupakan pedagang basah, dan buah-buahan," katanya.
Ia mengatakan, Pemerintah Kota Bogor tengah mengupayakan untuk merelokasi PKL yang berjualan di Jalan Otista dan Surya Kencana, namun masih terkendala tempat relokasi yang belum tersedia.
"Perlu dikoordinasikan dengan PD Pasar bersedia untuk menerima pedagang masuk ke dalam pasar, dan memastikan mereka tidak lagi berjualan di luar pasar. Perlu difikirkan juga, selama mereka masuk ke dalam, apakah akan ada subsidi mereka menyewa kios, ini yang masih dibahas," kata Yudha.
Pemberlakuan sistem satu arah seputaran Kebun Raya merupakan salah satu upaya dalam penataan transportasi terpadu di Kota Bogor yang masuk dalam program Bogor Transportasi (B-TOP).
Sistem satu arah (SSA) di sekeliling Istana dan Kebun Raya Bogor menjadi searah jarum jam, yakni kendaraan yang bergerak dari arah Baranangsiang tidak lagi berjalan lurus ke Jalak Harupat tetapi berbelok ke Jalan Oto Iskandar Dinata menuju Jalan Juanda dan Jalak Harupat.
Sementara kendaraan yang dari arah Jalan Kapten Muslihat dan Paledang tidak dapat lagi berbelok ke kanan untuk menuju wilayah Selatan seperti BTM, Suryakancana atau Empang, tetapi harus berbelok dulu ke kiri menuju Jalak Harupat, dan Jalan Pajajaran baru berbelok di Tugu Kujang menuju Jalan Oto Iskandar Dinata.
Sistem ini diyakini untuk penataan kawasan, keselamatan warga, juga kenyamanan dan keteriban pengendara maupun pejalan kaki. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
Polisi Masih Dalami Sosok 'Bjorka' yang Ditangkap di Minahasa, Hacker Asli atau Peniru?
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun
-
Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank
-
Viral Korban Kecelakaan Diduga Ditolak Puskesmas, Dibiarkan Tergeletak di Teras
-
Ombudsman RI Saran RUU Perampasan Aset Harus Perjelas Kerugian Akibat Korupsi dan Langgar HAM
-
Detik-detik Artis Keturunan Indonesia Ardell Aryana Disandera Tentara Israel saat Live TikTok
-
Rocky Gerung Pasang Badan Bebaskan Aktivis Kasus Demo Agustus: Mereka Bukan Kriminal!
-
Pastikan Serapan Anggaran MBG Membaik, Luhut: Menkeu Tak Perlu Ambil Anggaran yang Tak Terserap