Suara.com - Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) pekan ini menyatakan meskipun konflik berkecamuk di Yaman, ribuan orang Ethiopia dan Somalia terus melakukan pelayaran penuh bahaya ke negara Arab itu.
Lebih dari 92.000 orang tiba dengan naik perahu di Yaman pada 2015, jumlah tahunan paling banyak selama satu dasawarsa terakhir, kata UNHCR.
Sementara 95 orang dilaporkan tewas, tahun lalu adalah tahun kedua yang paling mematikan setakat ini, sedangkan pada awal Januari, 36 orang meninggal saat menyeberangi Tanduk Afrika, kata Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq dalam satu taklimat harian, dengan mengutip UNHCR.
Yaman menampung lebih dari 266.000 pengungsi --sebanyak 250.000 di antara mereka adalah orang Somalia, demikian data UNHCR, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Kamis pagi (21/1/2016). Sementara itu lebih dari 168.000 orang telah menyelamatkan diri dari Yaman ke berbagai negara tetangga sejak Maret lalu.
Saat konflik terus berkecamuk di negara Arab tersebut, warga Yaman menanggung beban berat dan lebih dari 2,5 juta orang kini menjadi pengungsi di dalam negeri mereka.
"UNHCR ... mengeluarkan peringatan lain mengenai bahayanya pelayaran," tambah Haq.
Juru Bicara UNHCR Adrian Edwards mengatakan jumlah seluruh pengungsi itu mengkhawatirkan.
"Orang terus berdatangan meskipun konflik di dalam negeri Yaman terus berkobar dengan tingkat yang tak pernah terjadi sebelumnya, dan tragisnya makin banyak orang kehilangan nyawa mereka saat berusaha menyeberangi laut di perahu yang kelebihan penumpang dan tak layak berlayar," kata Edwards dalam satu taklimat di Jenewa pada Selasa (18/1).
Haq mengatakan UNHCR dan mitranya telah bekerja sama dengan masyarakat internasional dan Pemerintah Somalia untuk meningkatkan kondisi politik, keamanan dan sosial-ekonomi di negeri tersebut. Semua organisasi itu juga secara aktif mendorong dicapainya penyelesaian langgeng buat pengungsi, orang yang pulang dan orang yang menjadi pengungsi di dalam negeri mereka.
"Semua upaya ini bertujuan menyediakan pilihan buat orang Somalia yang melakukan pelayaran berbahaya ke Yaman," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Langit Madinah Mencekam, Diduga Rudal Houthi Dicegat Pertahanan Arab Saudi
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Israel Serang Gaza, Hampir 70 Warga Palestina Tewas dalam Sehari
-
PM Israel Sebut Invasi Gaza 'Misi Suci': Warga Yaman Murka, Siap Lawan!
-
Eksklusif! Dubes Iran Ungkap Fakta di Tengah Konflik dengan Israel
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
'Cuma Buat Nakut-nakutin', Menteri Hukum Bongkar Modus Pencatutan 'Bos Palsu' di Balik Perusahaan
-
Terseret Korupsi hingga Dioperasi Ambeien, Istri Nadiem Curhat: Anak-Anak Tiap Hari Mencari Ayahnya
-
Islah di Menit Akhir? Mardiono dan Agus Suparmanto Bersatu Pimpin PPP
-
Aksi Perlawanan Menggema: Tuntut UU Ketenagakerjaan Berpihak ke Buruh!
-
Warga Dukung Pemekaran Kelurahan Kapuk: Semoga Urusan KTP Tak Lagi Ribet dan Bolak-balik
-
Perwira Junior Berpeluang Isi Jabatan Strategis, Prabowo Mau Hapus Kultur Senioritas di TNI?
-
Target Puncak Emisi Indonesia Mundur ke 2035, Jalan Menuju Net Zero Makin Menantang
-
Rakor Kemendagri Bersama Pemda: Pengendalian Inflasi sampai Imbauan Evaluasi Kenaikan Harga
-
Cegah Pencatutan Nama Buat Korupsi, Kemenkum Wajibkan Verifikasi Pemilik Asli Perusahaan via Notaris
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?