Ilustrasi anggota polisi (suara.com/Agung Sandy Lesmana)
Berdasarkan survei lembaga Saiful Mujani Research and Consulting, mayoritas masyarakat Indonesia menolak kehadiran Islamic State of Iraq and Syria di Indonesia.
"Mayoritas penolakan tersebut membuat ISIS gagal total menanamkan pengaruhnya di Indonesia, dan itu pukulan telak bagi ISIS," kata Direktur SMRC, Djayadi Hanan di Jalan Cisadane, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (22/1/2016).
Djayadi menyebutkan dari 62 persen masyarakat yang tahu ISIS, lebih dari 95 persennya menyatakan penolakan.
Dari hasil survei juga ketahuan kalau masih ada sekitar 38 persen masyarakat Indonesia yang belum mengenal ISIS.
Meski demikian, kata Djayadi, aksi penolakan terhadap keberadaan ISIS di Indonesia akan tetap tinggi dan konsisten. Soalnya, lebih dari 95 persen masyarakat tegas menolak.
Masyarakat yang setuju ISIS ada di Indonesia hanya sekitar 0,8 persen.
"Ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia pada umumnya menyadari keberadaan ISIS, namun pada saat yang sama tidak setuju dengan apa yang diperjuangkan ISIS, dan menganggap ISIS sebagai ancaman dan menolak ISIS di Indonesia," kata Djayadi.
Djayadi menambahkan penolakan terhadap ISIS terjadi karena kelompok radikal tersebut ditakutkan merusak dasar dan konstitusi negara Indonesia serta keutuhan NKRI.
"Hampir 90 persen responden dari 62 persen yang tahu, katakan bahwa ISIS adalah ancaman bagi NKRI. Dengan kata lain sikap dan pandangan Masyarakat Indonesia bermusuhan dengan ISIS, walaupun masih ada yang setuju," kata Djayadi.
"Mayoritas penolakan tersebut membuat ISIS gagal total menanamkan pengaruhnya di Indonesia, dan itu pukulan telak bagi ISIS," kata Direktur SMRC, Djayadi Hanan di Jalan Cisadane, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (22/1/2016).
Djayadi menyebutkan dari 62 persen masyarakat yang tahu ISIS, lebih dari 95 persennya menyatakan penolakan.
Dari hasil survei juga ketahuan kalau masih ada sekitar 38 persen masyarakat Indonesia yang belum mengenal ISIS.
Meski demikian, kata Djayadi, aksi penolakan terhadap keberadaan ISIS di Indonesia akan tetap tinggi dan konsisten. Soalnya, lebih dari 95 persen masyarakat tegas menolak.
Masyarakat yang setuju ISIS ada di Indonesia hanya sekitar 0,8 persen.
"Ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia pada umumnya menyadari keberadaan ISIS, namun pada saat yang sama tidak setuju dengan apa yang diperjuangkan ISIS, dan menganggap ISIS sebagai ancaman dan menolak ISIS di Indonesia," kata Djayadi.
Djayadi menambahkan penolakan terhadap ISIS terjadi karena kelompok radikal tersebut ditakutkan merusak dasar dan konstitusi negara Indonesia serta keutuhan NKRI.
"Hampir 90 persen responden dari 62 persen yang tahu, katakan bahwa ISIS adalah ancaman bagi NKRI. Dengan kata lain sikap dan pandangan Masyarakat Indonesia bermusuhan dengan ISIS, walaupun masih ada yang setuju," kata Djayadi.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta