Suara.com - Patung Kaisar Romawi, Marcus Aurelius, berdiri tegak ketika Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi dan Presiden Iran, Hassan Rouhani, menggelar pertemuan di Museum Capitoline, Roma pada Senin (25/1/2016).
Sayang tak banyak karya seni adiluhung yang bisa dinikmati Rouhani dalam pertemuan itu, karena sebagian besar patung pualam di museum termasyur itu ditutup saat dia bertamu.
Beberapa patung telanjang di museum itu, termasuk patung Venus, dewi kecantikan Romawi yang molek, ditutup dengan panel-panel putih. Rouhani mungkin tak banyak berkomentar, tetapi publik Italia justru marah dengan langkah pemerintahnya itu.
Media-media masa Italia, seperti dicuplik CNN, melaporkan bahwa patung-patung itu ditutup untuk menunjukkan penghormatan terhadap budaya dan sensitivitas Iran.
Juru bicara Kota Roma, yang mengelola museum itu, mengatakan rencana pertemuan itu diatur oleh Kantor Perdana Menteri. Sementara Pemerintah Italia sendiri urung berkomentar mengenai masalah itu.
Patung-patung yang ditutup itu berada di dalam ruangan yang digunakan oleh Renzi dan Rouhani untuk bertemu dan menandatangani pernyataan bersama. Selain itu selama kunjungan delegasi Iran itu, minuman beralkohol juga tak disajikan.
Keputusan itu disambut oleh amarah oleh publik Italia. Memanfaatkan media sosial mereka mengecam pemerintah yang dinilai mengkhianati budaya dan sejarah Italia demi kepentingan ekonomi dan menyenangkan tamu asing.
Mereka memprotes di Twitter menggunakan tagar #statuenude - yang jika diterjemahkan bebas menjadi patung telanjang - sembari mengunggah foto-foto patung telanjang karya seniman-seniman besar Italia masa lalu.
Kunjungan ini sendiri merupakan lawatan resmi pertama Presiden Iran ke Eropa dalam 16 tahun terakhir. Rouhani tadinya berencana mengunjungi Prancis pada November 2015, tetapi dibatalkan tiba-tiba karena adanya serangan teroris di Paris.
Pemerintah Iran mulai gencar membangun hubungan dengan negara-negara Barat setelah kesepakatan nuklir disepakati dan sanksi ekonomi atas negara itu dicabut.
Di Roma sendiri Rouhani bertemu dengan Presiden Italia, Sergio Mattarella, Renzi, dan Paus Fransiskus. Ia juga menandatangani kesepakatan bisnis dengan beberapa perusahaan Italia senilai 17 miliar euro atau sekitar Rp255,9 triliun (1 euro pada Rp15.056).
Berita Terkait
-
Pecat Patrick Vieira, Genoa Tunjuk Legenda AS Roma sebagai Pengganti
-
Massimiliano Allegri Akui AC Milan Terlambat Panas Saat Lawan AS Roma
-
4 Klub Eropa yang Menahun Puasa Gelar, Musim Ini Bakal Juara?
-
Allegri Penasaran Lihat Leao dan Nkunku Main Bareng, AC Milan Siap Tantang AS Roma
-
Saber Kazemi Alami Mati Otak, Federasi Voli Iran Minta Doa
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
Terkini
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis
-
Jenderal Bintang Dua Terseret Sengketa Lahan Jusuf Kalla, Mabes AD Turun Tangan
-
Video Aksi Koboi di Tebet, Pulang Kerja Dihadang dan Diancam Tembak
-
Asfinawati Nilai Ada 'Main Politik' di Balik Mandeknya Kasus HAM di Kejagung
-
Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Bareskrim, Organisasi Sayap PDIP Singgung Pembungkaman Suara Kritis
-
Dipolisikan Buntut Ucapan Soeharto Pembunuh Rakyat, Ribka PDIP Tak Gentar: Dihadapi Saja
-
Diprotes Dewan, Pramono Bantah Ada Pemangkasan Anggaran Subsidi Pangan di 2026