Suara.com - Himpunan kelompok-kelompok oposisi utama Suriah telah memutuskan untuk mengirim delegasi kecil ke Jenewa pada Jumat (29/1/2016) dalam rangka menghadiri perundingan. Namun menurut sebuah sumber kepada AFP, kehadran delegasi tersebut "bukan sebagai perunding".
Fuad Aliko, yang akan mewakili Komite Perundingan Tinggi (HNC) jika himpunan itu resmi mengambil bagian dalam pembicaraan, mengatakan "Delegasi media dari HNC telah memutuskan untuk berangkat ke Jenewa. Mereka akan tiba hari ini (Jumat 29/1/2016)." Aliko mengatakan delegasi itu terdiri dari tiga anggota HNC, yang juga akan bertugas sebagai juru bicara himpunan, yaitu Riad Naasan Agha, Salem al-Meslet dan Munzer Makhous.
Jumat (29/1/2016) merupakan hari keempat HNC melakukan pertimbangan di Arab Saudi soal apakah mereka akan menghadiri perundingan perdamaian di Swiss itu. Perundingan ditengahi oleh utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Staffan de Mistura.
Delegasi beranggotakan tiga orang itu "mungkin akan melakukan pertemuan dengan beberapa pihak internasional yang berpengaruh, tapi bukan sebagai juru runding," kata Aliko kepada AFP melalui telepon.
"Mereka mungkin akan bertemu dengan de Mistura, dengan Amerika, tapi programnya belum jelas," katanya.
Delegasi pemerintah Suriah, yang dipimpin duta besarnya untuk PBB Bashar al-Jaafari, sudah tiba pada Jumat sore dan menuju ke markas besar PBB di Jenewa untuk bertemu dengan Mistura.
PBB mengatakan de Mistura juga akan melakukan pertemuan dengan "pihak-pihak lain dalam perundingan" namun tidak merinci pihak yang dimaksud.
Perundingan digelar sebagai upaya mengakhiri konflik, yang telah berlangsung hampir lima tahun di Suriah dan telah menewaskan lebih dari 260.000 orang serta memaksa jutaan lainnya mengungsi. (Antara)
Berita Terkait
-
Harapan Kecil untuk Tetap Hidup dalam Novel As Long as the Lemon Trees Grow
-
Di Bawah Presiden Baru, Suriah Ingin Belajar Islam Moderat dan Pancasila dari Indonesia
-
14 Negara Setuju, AS Sendirian Veto Resolusi Gencatan Senjata Gaza di DK PBB
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Israel Serang Gaza, Hampir 70 Warga Palestina Tewas dalam Sehari
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Ketua DPD RI Ajak Pemuda Parlemen Berpolitik Secara Berkebudayaan dan Jaga Reputasi
-
Diawasi DPR, UI Jamin Seleksi Calon Dekan Transparan dan Bebas Intervensi Politik
-
Kala Legislator Surabaya Bela Adies Kadir dari Polemik 'Slip Of Tonge', Begini Katanya
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar