Suara.com - Penyidik Kriminal Umum Polda Metro Jaya sudah resmi menetapkan Jessica Kumala Wongso, salah satu teman dekat korban kopi maut, Wayan Mirna Salihim, sebagai tersangka. Dengan demikian, bisa diduga bahwa pembunuh Mirna melalui racun sianida adalah Jessica.
Meski begitu, ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel, terus terang menyatakan bertolak belakang dengan kesimpulan polisi. Menurutnya, pelaku pembunuhan yang terjadi di Cafe Olivier, Grand Indonesia, tersebut bukanlah orang dekat.
"Penggunaan racun untuk misalkan konflik pribadi, untuk apa digunakan racun yang sebegitu eksklusif? Kalau sekadar dendam dari orang dekat, cukup menggunakan racun yang bisa dibeli di kios sebelah. Sementara sianida dengan penggunaan takaran 15 gram tidak mudah diakses," kata Reza, saat berbicara di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (30/1/2016).
Hal lain yang menyakinkan dirinya bahwa bukan orang dekat Mirna-lah pelakunya, menurut Reza adalah karena dari keluarga Mirna tidak satu pun yang mempunyai akses untuk mendapatkan barang mematikan tersebut.
"Saya tidak berpikir bahwa orang dekat korban memiliki akses mendapatkan barang tersebut," kata Reza.
Selain tidak yakin dengan orang dekat Mirna, Reza juga mengaku tidak yakin jika yang melakukan itu adalah Jessica. Reza menjelaskan bahwa pembunuhan secara tidak langsung seperti itu, bisa saja dilakukan oleh pelaku yang pada saat kejadian tidak berada di lokasi. Dia menduga si pelaku pada saat itu justru memilih untuk berada jauh atau tidak dekat dengan korban.
"Logika ilmiah yang ada di kepala saya, membuat saya tidak yakin kalau pelaku berada satu meja dengan korban, karena instrumen yang digunakan adalah racun. Karena racun adalah alat kejahatan yang dipilih agar antara pelaku dan korban tidak berhadap-hadapan, tidak berada dalam jarak dekat dan melancarkan aksi secara frontal. Dengan logika semacam itu, menurut saya tidak mungkin orang yang menggunakan racun menunggui korbannya," papar Reza.
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres