Suara.com - Pemerintah disarankan melakukan sosialisasi kepada masyarakat sebagai upaya pencegahan penyebaran paham radikal, kata Direktur Utama lembaga riset Syaiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanan.
"Tingkat pengetahuan dan bahaya ISIS perlu ditingkatkan," kata Djayadi melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh SMRC pada Desember 2015, hasil riset menunjukkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia belum mengetahui keberadaan kelompok radikal ISIS atau sebanyak 38,1 persen warga Indonesia tidak mengetahui apa itu ISIS.
Masyarakat yang tidak mengetahui ISIS, berdasarkan survei tersebut, sebagian berasal dari kalangan pendidikan rendah, penghasilan rendah, tinggal di lingkungan perdesaan, dan berusia di atas 41 tahun. Sementara sebagian kecil masyarakat usia 21-25 tahun mendukung dan setuju apa yang diperjuangkan ISIS.
Menurut Djayadi, jumlah ini perlu diwaspadai oleh pemerintah karena kelompok tersebut bisa dijadikan target perekrutan oleh simpatisan ISIS lainnya.
Djayadi mengatakan pemerintah harus melakukan penyuluhan tentang bahaya ISIS secara spesifik dengan mengerucut pada demografi yang disebutkan di atas.
"Ini harus diwaspadai oleh aparat keamanan. Meski penolakan terhadap ISIS besar, ada sebagian kecil masyarakat yang mendukung dan setuju terhadap ISIS.
Berdasarkan survei tersebut, lebih dari 95 persen masyarakat Indonesia menolak keberadaan ISIS di Indonesia.
Dari seluruh masyarakat yang memiliki pengetahuan tentang ISIS, sebanyak 0,3 persen menyatakan ISIS boleh didirikan di Indonesia dan 0,8 persen menyatakan setuju dengan apa yang diperjuangkan oleh ISIS.
Survei SMRC ini dilakukan pada 10 hingga 20 Desember 2015 di seluruh provinsi di Indonesia, dengan 1220 responden yang dipilih secara random. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Empat Pendukung ISIS di Sumatera Diciduk Densus 88! Gunakan Media Sosial untuk Provokasi Teror
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Tokoh Kunci ISIS, Siapa?
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
-
Turki Desak Prancis Pulangkan Warganya yang Terlibat ISIS di Suriah
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum