Suara.com - DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz menyatakan bergabung dalam barisan partai pendukung pemerintahan Presiden Jokowi.
Keputusan itu diambil melalui Rapat Pimpinan Nasional, Jumat (29/1/2016), sebagai tindak lanjut atas fatwa yang dikeluarkan Ketua Majelis Syariah PPP Maimun Zubair.
"Kita deklarasi mendukung pemerintah dan bergabung dalam koalisi partai pendukung pemerintah," ujar Wakil Sekjen PPP kubu Djan Farid, Sudarto dihubungi, Sabtu malam (30/1/2016).
Sudarto mengatakan dukungan pihaknya terhadap pemerintah sesuai fatwa Ketua Majelis Syariah PPP Maimun Zubair, dan telah disetujui 33 DPW PPP seluruh Indonesia dalam Rapimnas.
"Dari 33 DPW yang hadir dalam Rapimnas Jumat kemarin, seluruhnya menyatakan mendukung fatwa itu. Pak Maimun Zubair adalah sesepuh PPP yang kharismatik dan selalu menjadi rujukan serta panutan PPP," ujar Sudarto.
Lebih jauh Sudarto menekankan dukungan pihaknya terhadap pemerintah tidak dilakukan tiba-tiba dan tidak mengharapkan pamrih. Menurut dia PPP selama ini selalu mendukung pemerintah baik di eksekutif maupun legislatif.
"Sebetulnya PPP dibawah kepemimpinan pak Djan Faridz dan pak Dimyati, sejak awal arahnya mendukung koalisi partai pendukung pemerintah. Jadi deklarasi dukungan terhadap pemerintah dalam Rapimnas kemarin hanya bentuk penegasan saja," kata dia.
Sudarto menyatakan PPP akan senantiasa membantu agar pemerintahan Joko Widodo dapat berbuat banyak untuk melaksanakan pembangunan dan menyejahterakan rakyat.
Sebelumnya PPP kubu Djan Faridz melalui Rapimnas di Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/1), mendeklarasikan dukungannya terhadap pemerintah. Dalam Rapimnas itu kubu Djan Faridz tidak mengundang perwakilan pemerintah karena Rapimnas yang bersifat internal.
"Pemerintah akan kami undang dalam forum yang lebih besar yaitu Musyawarah Kerja Nasional dalam waktu dekat," ujar Sudarto.
Sementara itu Ketua Umum PPP hasil Muktamar Jakarta Djan Faridz dihubungi terpisah menyatakan deklarasi dukungan terhadap pemerintah baru dilakukan karena putusan Mahkamah Agung yang mengesahkan kubunya juga baru saja keluar.
"Dukungan baru dideklarasikan karena kita baru mendapatkan keputusan MA yang membatalkan SK Mekumham (atas kepengurusan Romahurmuziy) dan menyatakan muktamar Jakarta dengan ketua umum Djan Faridz dan Sekjen Dimyati adalah muktamar yang sah," jelas Djan.
Sebagaimana diketahui, pascapenyelenggeraan Pilpres 2014, seperti halnya Golkar, PPP juga terpecah dalam 2 kubu. Kubu pertama adalah kepengurusan Muktamar Jakarta yang dipimpin oleh Djan Faridz dan menyatakan menjadi bagian dari oposisi Koalisi Merah Putih. Kubu kedua adalah kepengurusan Muktamar Surabaya yang dipimpin oleh Muhammad Romahurmuzy dan menyatakan diri menjadi pendukung Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. (Antara)
Berita Terkait
-
Gus Yasin Buka Kartu: 'Dalang' Islah PPP Ternyata Caleg, Istana Tak Ikut Campur
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Bukan Pesanan Istana! Menteri Hukum Sebut Islah PPP Murni Inisiatif Internal
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Subsidi Menyusut, Biaya Naik: Ini Alasan Transjakarta Wacanakan Tarif Baru
-
Strategi Baru Turunkan Kemiskinan, Prabowo Akan Kasih Fasilitas buat UMKM hingga Tanah untuk Petani
-
Empat Gubernur Riau Tersandung Korupsi, KPK Desak Pemprov Berbenah
-
Nasib Gubernur Riau di Ujung Tanduk, KPK Umumkan Status Tersangka Hari Ini
-
Pemprov Sumut Dorong Ulos Mendunia, Masuk Daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO
-
Alamak! Abdul Wahid jadi Gubernur ke-4 Terseret Kasus Korupsi, Ini Sentilan KPK ke Pemprov Riau
-
Nasib Diumumkan KPK Hari Ini, Gubernur Riau Wahid Bakal Tersangka usai Kena OTT?
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi