Suara.com - Anggota Dewan Pers dari unsur tokoh masyarakat Yosep Stanley Adi Prasetyo menilai dalam memberitakan kasus pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin (27), sebagian media massa cenderung melanggar presumption of innocence atau asas praduga tak bersalah dan trial by press atau melakukan penghakiman sendiri.
"Kasus Jessica itu seharusnya dibuktikan dulu di pengadilan. Ini pengadilan saja belum, masih tahap penyidikan polisi, sudah cenderung trial by press. Media cenderung melakukan penghakiman, penghukuman," kata Stanley kepada Suara.com, Selasa (3/2/2016).
Kemudian Stanley menyontohkan apa yang terjadi dalam tayangan di salah satu media televisi swasta baru-baru ini. Televisi menayangkan berbagai pendapat dan kesaksian seakan-akan berperan sebagai lembaga pengadilan.
"Ini (media) kan bukan tempatnya. Kesaksian tempatnya di pengadilan. Kan ini nanti jadinya bikin hakim sulit mengambil keputusan karena tekanan publik melalui media. Polisi juga jadi sulit untuk bertindak secara profesional karena pengaruh tekanan publik," kata Stanley.
Stanley mengatakan seharusnya media mampu menahan diri untuk membuat analisa-analisa dengan menampilkan berbagai pendapat narasumber, mengingat proses hukum masih berlangsung.
"Media cenderung tak bisa menahan diri. Berita digoreng, dibesar-besarkan," katanya.
Stanley mengatakan dalam menangani perkara hukum, penyidik kepolisian dan hakim pengadilan harus independen. Tapi, karena media terus menerus membombardir konten analisa tentang kasus, situasinya menjadi rumit, penegak hukum bisa tak bebas tekanan lagi.
"Itu memberikan tekanan ke penyidik dan pengadilan. Harusnya kan polisi dan pengadilan independen. Kasih kesempatanlah ke hakim periksa saksi, dengarkan ahli, sehingga bisa putuskan yang baik berdasarkan kebenaran. Kalau sekarang kan jadi susah, opini publik sudah ada dan menggiring," kata Stanley.
Mirna meninggal dunia usai meneguk es kopi Vietnam bercampur zat sianida di kafe Olivier, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat, pada Rabu (6/1/2016).
Saat peristiwa terjadi, di meja yang sama, Mirna ditemani dua kawan, Jessica dan Hani. Mereka merupakan teman sekampus di Billy Blue College of Design, Sidney, Australia. Mereka lulus 2008.
Belakangan Jessica ditetapkan menjadi tersangka. Jessica ditangkap saat berada di Hotel Neo, Mangga Dua, Jakarta Utara, Sabtu (30/1/2016) sekitar pukul 07.45 WIB.
Usai menjalani pemeriksaan selama lebih dari 13 jam. Jessica langsung dijebloskan ke sel tahanan Polda Metro Jaya untuk menjalani penahanan selama 20 hari ke depan.
Di berbagai kesempatan, Jessica menegaskan tidak membunuh temannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!
-
HUT ke-80 TNI di Monas, Ketua DPD RI : TNI Makin Profesional dan Dekat dengan Rakyat
-
Luhut dan Bahlil Apresiasi Pertemuan PrabowoJokowi, Tanda Kedewasaan Politik
-
Dari Salat di Reruntuhan hingga Amputasi: Cerita Mengharukan Korban Selamat Ponpes Al Khoziny
-
Atasi Masalah Sampah Ibu Kota, DPRD Dorong Pemprov DKI dan PIK Jalin Kolaborasi
-
Prabowo: Organisasi TNI yang Usang Harus Diganti Demi Kesiapan Nasional
-
MBG Tetap Jalan Meski Kekurangan Terjadi, Pemerintah Fokus Sempurnakan Perpres Tata Kelola
-
HUT ke-80 TNI, PPAD Ajak Rawat Persatuan dan Kawal Masa Depan Bangsa
-
Kejati Banten Siap Jadi Mediator Polemik Penutupan Jalan Puspitek Serpong
-
HUT ke-80 TNI, Dasco: TNI Profesional dan Berkarakter Rakyat Jaminan Demokrasi