Suara.com - Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim saat ini mengusut kasus dugaan korupsi di lingkungan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. Kali ini, penyidik mengusut dugaan korupsi pengadaan alat digital education classroom di 20 sekolah SMA/SMKN Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat tahun anggaran 2013.
Pengusutan ini merupakan bentuk pengembangan penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS) pada APBD-P DKI Jakarta 2014 yang telah menyerat 5 orang tersangka. Satu di antaranya sudah menjadi terdakwa.
Menanggapi hal ini, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok senang Bareskrim mengembangkan kasus korupsi UPS setelah dia memberikan data-data adanya anggaran siluman pada APBD DKI.
"Bagus, justru saya bilang setelah kita buka, polisi banyak menemukan (kejanggalan), banyak data nih. Itu menarik gitu lho," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (4/2/2016).
Ahok menjelaskan waktu dia dipanggil oleh Bareskrim Polri, dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) beberapa waktu lalu, salah satunya menyinggung banyaknya anggaran siluman di Pemprov DKI. Disitu Ahok memberikan sejumlah berkas-berkas pada APBD DKI yang dirasa ada pengadaan yang janggal.
"Kan semua berkas dibawa, berkas dibawa itu saya kira akan jadi temuan begitu banyak. Merunut ke belakang. Bayangin aja elektronik sistem manajemen sekolah aja sampai Rp5 miliar," jelas Ahok.
Dalam kasus ini Bareskrim belum menetapkan tersangka. Total kerugian negara atas kasua dugaan korupsi pengadaan alat digital education classroom di 20 sekolah SMA/SMKN Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat tahun anggaran 2013 ini belum diketahui.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Usai Periksa Dirjen PHU Kemenag, KPK Akui Kejar Juru Simpan Hasil Korupsi Kuota Haji
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Solidaritas Komunitas Kripto, Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Banjir di Bali
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif