Suara.com - Selama lima hari mendekam di ruang tahanan Polda Metro Jaya Jessica Kumala Wongso sulit makan makanan yang disediakan untuk tahanan. Dia hanya mau makanan yang diberikan penyidik.
Sejak itu pihak keluarga sering membawakan bungkusan makanan untuk Jessica di tahanan. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal membantah penyidik mengistimewakan Jessica selama menjalani masa penahanan. Menurutnya petugas tahanan tidak membedakan Jessica dengan tahanan lainnya.
"Perkara membawakan sate, pesan donat Jco, tidak ada masalah. Itu pelayanan kami pada siapapun, tidak hanya tersangka J (Jessica) saja. Kepada yang lain juga," kata Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Kamis (4/2/2016).
Dikatakan Iqbal, selama Jessica menjadi tahanan, menu makanan yang disediakan juga sama dengan makanan yang disantap para tahanan.
BACA JUGA:
Pengacara Jessica Jadi Tersangka Kasus Pencemaran Nama Baik
"Makanan sudah kami siapkan, menunya sama. Tapi kami bersahabat," katanya.
Lebih lanjut, Iqbal mengatakan para tahanan berhak mendapatkan pelayanan dari pihak kepolisian.
"Kami harus tegakkan hukum kepada siapapun, tapi di satu sisi kami adalah pelayan dan pelindung masyarakat. Walaupun kami tahan, kami harus penuhi unsur kemanusiaan," katanya.
Sebelumnya, Direktur Perawatan Tahanan dan Barang Bukti Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Barnabas mengatakan jika Jessica agak tidak berselera dengan menu masakanan yang disediakan petugas. Jessica, menurutnya hanya mau menyantap makanab yang disediakan oleh penyidik.
"Ada jatah buat Jessica, tapi dia tak makan itu. Kalau makanan Jessica itu biasanya dari penyidik," kata Barnabas, Rabu (3/2/2016).
BERITA MENARIK LAINNYA:
Misteri Kematian Massal Kucing 'Kampung' di Singapura
Namanya Terseret Kasus Bekti, Ini Kata Ginanjar "Empat Sekawan"
Kronologis Dugaan Pencabulan oleh Indra Bekti Versi Pelapor
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak