Suara.com - Sekretaris Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Bambang Widianto menyebutkan ada 100 kabupaten dan kota yang membutuhkan perhatian khusus. Di sana angka kemiskinan dan ketimpangan yang tinggi.
"Itu adalah kabupaten kota yang menurut indeks wilayah terbawah rangkingnya, bukan hanya kemiskinan saja, tapi juga kemiskinan infrastrukturnya," kata Bambang di Jakarta, Kamis (4/2/2016).
Hal itu disampaikan usai rapat pleno penanganan kemiskinan bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah kementerian dan lembaga terkait. Kabupaten kota tersebut berada di semua daerah baik di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan wilayah timur.
Untuk penanganannya, secara spesifik dialokasikan anggaran kementerian. Namun yang utama adalah satu data terpadu yang akan digunakan dalam implementasi program.
Dia optimistis dengan disasarnya 100 kabupaten/kota tersebut akan berpengaruh signifikan pada pengurangan kemiskinan. Lebih lanjut dia mengatakan, salah satu sumber ketimpangan adalah ketimpangan terhadap layanan dasar.
Selain itu, jangan sampai harga bahan pokok naik karena akan menyumbang 65 persen pada kemiskinan. Jika harga bahan pokok tersebut naik ditambah tidak meningkatnya pendapatan maka otomatis jatuh miskin. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah