Suara.com - Ketua Dewan Presidium Masyarakat Adat Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur mengundang Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Lenis Kogoya pada Senin (18/1/2016) lalu. Undangan yang dibawa langsung oleh beberapa perwakilan Masyakat Adat Suku Dayak ke kantor Lenis tersebut bertujuan agar meminta Kepala Suku Adat Provinsi Papua tersebut berkenan hadir dalam acara audiensi pada Rabu (3/2/2016) di Kutai Barat.
Kedatangan mereka yang sudah lama merasakan penindasan dari perusahaan yang beroperasi di Tanah Borneo tersebut mendapatkan hasil. Lenis langsung menyatakan kesediannya untuk hadir, karena alasan utamanya adalah ingin menghidupkam kembali lembaga hukum adat yang dinilainya lebih menjamin keamanan dan kedamaian daripada hukum formal. Bahkan baginya, hukum adat yang tidak dijunjung akan membawa petaka bagi Indonesia, karena keamanan tidak akan tercipta sesungguhnya.
"Yang pasti saya katakan, saya akan hadir pada Rabu (3 /2/2016) itu, saya pasti hadir," kata Anak Panglima Perang Suku Papua tersebut kala itu di kantornya, Jalan Veteran Nomor 16, Jakarta Pusat.
Untuk membuktikan komitmennya, dia pun berangkat pada Selasa (2/2/2016), karena jarak yang ditempuh cukup jauh. Pada hari yang dinantikan oleh Masyarakat Adat Kutai Barat tersebut, Lenis pun hadir tepat waktu dan mengikuti agenda yang sudah ditetapkan oleh masyarakat adat dan pemerintah daerah setempat.
Agenda utama, berupa audiensi antara dirinya dengan masyarakat adat diberikan waktu paling banyak. Kurang lebih tiga sampai empat jam waktu yang disediakan untuk mendengarkan keluhan dari masyarakat adat akan persoalan yang mereka alami selama ini. Mereka pun tak menyia-nyiakannya, dengan mengungkapkan semua isi hati mereka, terkait perilaku pemerintah daerah yang diskriminasi dan lebih memihak orang yang memiliki uang. Meskipun tidak semuanya diberikan kesempatan untuk berbicara, setidaknya apa yang mereka sampaikan sudah memwakili masalah banyak pihak.
Dan salah satu topik yang paling dikeluhkan oleh oleh masyarakat adat Kutai Barat adalah terkait banyaknya masyarakat yang ditahan oleh pihak Kepolisian Resort Kutai Barat. Alasanya, hanya karena melakukan aksi demo karena tanah mereka direbut oleh perusahaan. Yang lebih memprihatinkan lagi, banyak warga yang ditahan hanya karena membawa golok dan mandau ke kebun. Padahal, golok dan mandau adalah perlengakapan utama mereka yang bekerja sebagai petani.
Mendengar keluahan tersebut, Lenis pun langsung mengambil keputusan untuk membebaskan para tahanan yang dinilainya ditahan tanpa sebab yang masuk akal. Dia pun berjanji akan menyambangi Gedung Polres untuk membahas hal tersebut.
"Nanti saya akan ke Polres dan ingin bertemu dengan Kapolres. Polisi bekerja ada aturannya, tidak boleh sembarangan. Nanti saya minta bebaskan tahanan tersebut" kata Lenis.
Untuk memenuhi janjinya, Lenis pun mengakhiri segala rangkaian kegiatannya dengan menemui Kapolres Kutai Barat, Ajun Komisaris Besar Polisi Hindarsono di ruangan kerjanya. Pertemuan untuk membahas pembebasan para tahanan tersebut tidak terbuka untuk umum, namun tidak terlalu tertutup juga. Pasalnya, pembicaraan mereka masih bisa dilihat, meskipun tidak bisa disaksikan dari dekat.
Dalam pertemuan singkat yang juga dihadiri oleh Ketua DPR Kutai Barat, Perwakilan Kepala Adat, awalnya Kapolres sangat keberatan karena katanya sudah memenuhi aturan yang ada.
"Itu mengenai tahanan itu tadi malam, awalnya dia tidak mau, sudah ada aturan katanya, saya katakan, hal ini saya sampaikan ke Presiden, dan kalau tidak dibebaskan saat ini maka, atasan kamu yang siap bertindak," cerita Lenis saat berbincang dengan Suara.com, keesokan harinya.
Menurutnya, karena adanya ancaman seperti itu, barulah Kapolres mengiyakan segala permintaan masyarakat untuk membebaskan lima orang tahanan tersebut. Namun, dirinya menjelaskan bahwa, pembebasannya tidak bisa dilakukan segera pada malam itu, karena jaksa penuntut umumnya masih sakit, dan juga adminisrasinya yang belum beres terkait pembebasan tersebut.
"Nanti DPR yang atur, tadi malam sudah dibicarakan semuanya. Kalau semua sudah beres, Jumat sesudah Jumatan akan dibebaskan," kata Lenis.
Namun, sebenarnya pada Rabu malam (3/2/2016), dia sudah menyampaikan kepada masyarakat yang sudah berkumpul di depan Pintu masuk Gedung Polres Kutai Barat, bahwa kelima orang tersebut akan segera dibebaskan. Dan mendengar kabar tersebut, Warga pun merasa sangat senang dan meminta Lenis agar pada malam itu juga langsung dibebaskan.
"Kami maunya malam ini dibebaskan saudara kami. Terima kasih Pak Lenis," teriak warga Kutai Barat dengan senang.
Berita Terkait
-
Bongkar Penampakan Ijazah Gibran dengan Alumni MDIS Singapura, Apakah Sama?
-
Riwayat Pendidikan Gibran di Orchid Park Secondary School Disorot, Ini Fakta dan Profil Sekolahnya
-
Karier M Qodari Sebelum Jadi KSP, Kekayaannya Capai Rp260 Miliar
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura
-
5 Fakta Menarik M Qodari, Penggagas Jokowi 3 Periode Kini Jadi Kepala Staf Kepresidenan Prabowo
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar