Suara.com - Sekretaris Dewan Rohaniwan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Budi Santoso Tanuwibowo mengimbau agar umat Konghucu menjadikan Imlek sebagai momen untuk berintrospeksi diri. Istilahnya "kembali ke titik nol".
"Saat Imlek ini, mari kita kembali pada jati diri kita sebagai manusia yang rendah hati. Kita sebagai manusia harus sadar kembali ke titik nol bahwa kita bukan siapa-siapa," kata Budi saat perayaan Tahun Baru Imlek 2567 di Kelenteng Kong Miao Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Senin (8/2/2016).
Budi juga mengajak para umat Khonghucu agar senantiasa bersyukur. Ia mengatakan apa yang dimiliki manusia di dunia tidak akan dibawa mati. Ia juga mengatakan agar umat Konghucu di Indonesia tidak melupakan orang-orang yang berjasa mengembalikan hak-hak sipil mereka di masa Orde Baru.
"Imlek bagi kita sebagai umat Khonghucu tidak boleh melupakan orang-orang yang berjasa pada kita. Tanpa mereka, siapa yang mau urus Konghucu mengembalikan hak-haknya," ujar Budi.
Menurut Budi, selain almarhum KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang paling berjasa pada umat Konghucu di Indonesia, terdapat tokoh-tokoh lain yang juga turut berperan membela Konghucu.
Ia menyebut sejumlah nama seperti Presiden Indonesia kelima Megawati Soekarno Putri, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie, Menteri Sekretaris Negara RI kesembilan Djohan Effendi, Yusril Ihza Mahendra, Menteri Sekretaris Negara kedelapan Bondan Gunawan, Marsillam Simanjuntak, Ali Rahman, Malik Fajar, Maftuh Basyuni, Amien Rais, Din Syamsuddin, Akbar Tandjung, Nurcholish Madjid dan lainnya.
"Gus Dur memang yang paling berjasa tetapi bukan Gus Dur saja, orang-orang itu berjasa pada kita. Mereka sadar bahwa mereka yang jumlahnya besar melindungi yang kecil. Dengan mengakui mereka itu adalah cerminan jati diri kejujuran," ujar Budi.
Atas dasar pengalaman umat Konghucu yang dulu dibelenggu hak-haknya, Budi juga meminta pada umat Konghucu agar tidak mendiskriminasi orang lain. Menurut Budi, Gus Dur telah membela hak-hak umat Konghucu jauh sebelum menjadi Presiden.
"Gusdur sebelum jadi Presiden, saat masih sebagai ketua PBNU sering bela umat Konghucu. Dulu Imlek dibatasi, nikah susah, bangun tempat ibadah susah," kata Budi.
Budi yang mengaku cukup dekat dengan Gus Dur itu mengutip kembali ucapan Gus Dur bahwa menjaga umat Konghucu sudah menjadi kewajibannya sebagai pemimpin umat Islam yang merupakan agama terbesar di Indonesia. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Dasco: Belum Ada Surat Presiden Prabowo soal Pergantian Kapolri
-
Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
-
Tim Pencari Fakta Dibentuk: LNHAM Siap Bongkar Borok Kekerasan Aparat di Kerusuhan Agustus
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota
-
Komisi III DPR Dukung Rencana Prabowo Bentuk Tim Reformasi Polri