News / Nasional
Selasa, 09 Februari 2016 | 10:23 WIB
Ilustrasi kemacetan di sepanjang Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (27/7). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]

Suara.com - Aparat Dinas Perhubungan (Dishub ) Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten mencatat sebanyak 22 titik kemacetan arus lalu lintas pada jalan utama Raya Serang mulai dari Bitung, Kecamatan Curug hingga ke Kecamatan Jayanti. Menurut dia ada kendala 'klasik' di macet itu.

"Kami telah berupaya untuk mengurai titik kemacetan tersebut namun mengalami kendala," kata Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Dishub Pemkab Tangerang Dani Wiradana di Tangerang, Selasa (9/2/2016).

Dani mengatakan kendala tersebut karena merupakan jalan negara dan panjangnya mencapai 17,3 km dan kewenangan juga berada pada Dishub di Pemprov Banten. Pihaknya sudah mengusulkan agar kemacetan diatasi bersama dengan aparat Dishub Banten sejak tahu 2014, tapi belum ada tanggapan serius.

Kemacetan parah terjadi di Cikupa dan Curug karena merupakan pertemuan dari berbagai arah menuju jalan tol Jakarta-Merak atau sebaliknya. Namun untuk kemacetan di Cikupa salah satunya akibat keberadaan pedagang di pasar tradisional Cikupa yang belakangan mulai berangsur diurai.

Para pedagang sudah disuruh Satpol PP setempat untuk berjualan di dalam pasar dan tidak di bahu jalan seperti sebelumnya. Selaini tu penyebab kemacetan karena warga menyeberang tidak pada tempatnya dan kadang pengemudi menaikkan dan menurunkan penumpang sembarang tempat.

"Hal lain adalah karena tidak adanya jembatan penyeberangan orang (JPO), maka warga seenaknya melintas dan menimbulkan kemacetan," katanya.

Dia menambahkan harus ada juga rekayasa jalan dan membuat tembok pemisah agar pejalan kaki tidak leluasa melintas. Padahal pihaknya setiap hari siaga di lokasi kemacetan itu sebagai antisipasi bersama aparat Lalu Lintas Polresta Tangerang.

Meski begitu, pihaknya masih menunggu tanggapan dari Dishub Banten tentang upaya mengatasi kemacetan tersebut agar dapat ditanggulangi bersama. Pihaknya sudah memasang beton pemisah di lokasi rawan tapi jumlahnya masih kurang sehingga perlu penambahan dari Dishub Banten. (Antara)

Load More