Suara.com - Seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta mulai Januari 2016 mendapatkan uang tambahan sebesar Rp300 ribu setiap mereka menghadiri kegiatan rapat legislator.
Menanggapi hal ini, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak setuju. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi sudah kirim surat ke Ahok.
"Saya tulis mana ada aturannya gitu lho. Kaya gitu dicoret, mana ada sih aturan kamu kalau kerja diajak rapat oleh bos, minta uang kira-kira dimarahin nggak? Kaya dong kalau tiap kali rapat dapat duit," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/2/2016).
Menurut Ahok gaji anggota dewan maupun Pimpinan DPRD DKI Jakarta sudah sangat besar. Sehingga dewan dirasa tidak perlu mendapatkan Tunjangan Kinerja Daerah seperti halnya PNS DKI Jakarta.
"Gaji sudah gede dikasih mobil, masa nggak rajin? Aku lebih kecil gajinya, rajin juga. Nggak ada dasarnya, dasarnya apa? Tanya ke masyarakat kira kira mereka setuju nggak DPRD kalau rapat dikasih duit lagi," katanya.
Ahok akan berubah pikiran apabila masyarakat Jakarta setuju gaji dewan yang sudah besar harus ditambah setiap mereka melakukan rapat.
"Tanya deh, kalau 50 persen plus satu (masyarakat) setuju aku kasih kalau ada aturannya. Saya sudah disposisi dari mana aturannya gitu lho," kata Ahok.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU