Suara.com - Pemerintah Kabupaten Blitar, Jawa Timur akan memberikan santunan pada keluarga Nurcholis (30), warga Desa Tawangrejo, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar yang menjadi korban jatuhnya pesawat latih tempur Super Tucano milik TNI AU di permukiman warga di Jalan LA Sucipto, Malang.
"Untuk saat ini, camat sudah melayat ke keluarga korban dan membantu persiapan di rumah duka. Untuk santunan, nanti akan disiapkan dinas sosial," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Blitar Puguh Iman Susanto di Blitar, Rabu (10/2/2016).
Saat ini jenazah Nurcholis ada di RSUD Saiful Anwar, Malang. Jenazah diantar menggunakan ambulans dari Rumah Sakit di Lanud Abd Saleh Malang. Kedatangan jenazah juga diiringi rekan-rekan kerjanya di RS Persada.
Dela Yuwita, salah seorang rekannya mengatakan, Nurcholis selama ini bekerja sebagai tenaga teknisi di RS Persada, Malang. Ia sudah bekerja sejak 2013. Nurcholis adalah warga sipil yang menjadi korban jatuhnya pesawat tersebut.
Nurcholis selama ini indekos di rumah Mujianto, yang rumahnya turut menjadi korban jatuhnya pesawat buatan Brasil tersebut. Bahkan, istri dari pemilik indekos Erna Wahyuningtyas juga menjadi korban.
Saat kejadian tersebut, Erna sedang berada di dalam rumah, sedangkan Mujianto membeli rokok di luar rumah. Erna juga menjadi korban meninggal akibat kejadian tersebut.
Mujianto yang mendengar kabar rumahnya turut kejatuhan pesawat sangat kaget. Ia pun langsung menuju ke rumahnya, namun saat hendak ke sana mengalami kesulitan, sebab dilarang masuk oleh petugas. Ia pun sempat histeris, mengingat istrinya saat itu di dalam rumah.
Selain dua warga sipil yang menjadi korban pesawat buatan Brazil tersebut, dua awak pesawat juga menjadi korban, yaitu pilot pesawat Mayor Penerbang (Pnb) Ivy Safatillah dan kopilot Saiful. Mereka dievakuasi oleh petugas.
Sementara, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan pesawat yang jatuh tersebut masih tergolong pesawat baru sehingga kondisinya dinilai cukup baik.
Ia mengaku belum mendapatkan laporan resmi terkait hal ini, melainkan hanya dari telepon. Ia pun masih menunggu laporan terkait dengan penyebab kecelakaan itu, apakah pesawat, orang, atau cuaca. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!
-
Dokter Tifa Bongkar Cuitan Akun Fufufafa Soal 'Lulusan SMP Pengen Mewah': Ndleming!
-
Mardiono Tinggalkan Arena Muktamar Usai Disoraki, Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP