Suara.com - Ikatan Motor Indonesia (IMI) mengimbau pemerintah pusat agar serius memberikan dukungan kepada pebalap Indonesia, Rio Haryanto, untuk tampil di ajang Formula 1 (F1) 2016.
Rencana keikutsertaan Rio di ajang jet darat tersebut masih tanda tanya. Hal itu setelah manajemen Rio belum bisa memenuhi pembayaran 15 juta euro (sekitar Rp227,5 miliar) kepada tim asal Inggris, Manor Racing Team.
Meski mendapat toleransi waktu hingga pekan depan untuk melunasi pembayaran uang muka sebesar tiga juta euro, namun tetap saja belum ada kepastian penuh pebalap asal Solo itu bisa tampil di F1.
"Bagi IMI, Rio itu sudah tak perlu diragukan. Dia adalah atlet anak bangsa yang memiliki cita-cita mengharumkan nama Indonesia di arena balap paling bergengsi di dunia," ucap Ketua Umum PP IMI Sadikin Aksa di sela-sela Rakernas dan Munaslub IMI di Surabaya, Sabtu (13/2/2016).
"IMI tidak punya wewenang memberikan bantuan dana. Namun, kami bisa pastikan mendukung apapun jenis lisensi yang dibutuhkan Rio Haryanto untuk berlaga di F1," sambung Sadikin.
Sementara itu, Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Djoko Pekik Irianto mengatakan pemerintah berjuang sekuat tenaga agar Rio bisa dipastikan mengisi satu kursi di arena balapan jet darat tersebut.
"Kami terus berusaha dan serius memperjuangkannya. Kami juga mengajak semua pihak ikut membantu untuk memenuhi persyaratan biaya yang ditetapkan Manor," katanya.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi di Jakarta juga mengaku sepakat bahwa Rio Haryanto tidak boleh berjalan sendiri dan mengundang kepada semua pihak, sponsor dan swasta atau siapapun yang ingin mendukung.
Menpora mengakui jika dukungan dana hanya datang dari pemerintah maka tidak cukup, sehingga diupayakan bantuan dari sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sebenarnya, Rio Haryanto sudah mendapatkan dukungan dari Pertamina (Persero) sebesar 5,2 juta euro, namun belum bisa dicairkan karena menunggu dana pendamping, termasuk dari Kemenpora sebesar Rp100 miliar. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah