Suara.com - Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta siap menjalankan perintah pembongkaran kawasan prostitusi dan perjudian Kalijodo yang terletak di perbatasan Jakarta Barat dan Jakarta Utara.
"Insya Allah Satpol PP siap manakala diperintah kapan pun melakukan penertiban," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso ketika menghadiri rapat koordinasi menjelang penertiban kawasan Kalijodo di Mapolda Metro Jaya, Senin (14/2/2016).
Kukuh mengungkapkan kawasan Kalijodo saat ini dihuni sekitar 300 kepala keluarga. Kawasan Kalijodo yang digusur merupakan daerah hijau.
Kukuh mengatakan pemerintah telah melakukan sosialisasi penggusuran. Penggusuran akan dilakukan untuk mengembalikan fungsi kawasan yaitu ruang terbuka hijau.
"Itu bukan peringatan satu, kemarin hanya pemberitahuan oleh wali kota bahwa Kalijodo akan ditertibkan dan dibuat ruang terbuka hijau. Jadi belum ada SP (surat peringatan) satu, kemarin cuma pemberitahuan," katanya.
Untuk sekarang, Kukuh belum dapat mengungkapkan berapa petugas yang akan dikerahkan pada hari H nanti.
"Kami belum bisa membicarakan jumlahnya, tergantung situasi dan kondisi itu bicara nanti, mudah-mudahan tidak terlalu banyak, mudah-mudah-mudahan sosialisasi kita dengan warga sana berhasil, agar warga mau pindah ke rumah susun, kebetulan Satpol PP siap memfasilitasi saudara-saudara kami yang mau pindah ke rumah susun," kata dia.
Satpol PP, kata Kukuh, juga siap menyediakan kendaraan kepada warga yang ingin pindah ke rumah susun secara gratis.
"Seluruh angkutan, biaya pengepakan dan penggotongan ke rumah susun, Satpol PP siap dan tidak dipungut biaya satupun," kata Kukuh.
Rapat koordinasi di Mapolda Metro Jaya hari ini, antara lain dihadiri Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian, pejabat pemerintah, dan Pangdam Jaya Mayjen Teddy Laksmana.
Kukuh menambahkan rapat koordinasi juga membicarakan langkah-langkah selama proses penggusuran.
"Ini sedang dibicarakan oleh pak kapolda sedang dibicarakan, antisipasinya bagaimana nanti. Mudah-mudahan berjalan dengan baik," kata dia.
Kukuh mengatakan surat peringatan akan diterbitkan setelah rapat koordinasi menghasilkan kesepakatan.
"SP satunya liat perkembangan nanti setelah rapat ini. Hasilnya seperti apa baru sosialisasi dulu kepada masyarakat, masyarakat nanti mau ditempatkan dimana, kapan dan sebagainya, kan seperti itu, Setelah sosialisasi baru peringatan satu, dua, dan seterusnya," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional