Suara.com - Minggu (14/2/2016) pagi, Lusiana (32) dikejutkan oleh kedatangan petugas Satuan Polisi Pamong Praja, anggota Polri, dan TNI. Aparat datang ke Kalijodo dengan senjata lengkap.
Lusiana melihat aparat keamanan berdiri di semua tempat pada pagi hari itu.
Belakangan, Lusiana baru tahu. Kedatangan aparat untuk mengawal petugas yang menempelkan poster berisi sosialisasi tentang rencana pemerintah menertibkan kawasan Kalijodo.
"Sosialisasi (rencana penggusuran) dari kelurahan, RT, RW tidak ada, kami tahunya dari media massa. Terus tiba-tiba polisi dan tentara bersenjata datang menempelkan pengumuman penggusuran," kata Lusi kepada Suara.com di Komnas HAM, Jakarta, Senin (15/2/2016) siang.
Pagi itu, kata Lusiana, ada sekitar 250 petugas di kampungnya. Lusiana mengatakan suasana ketika itu benar-benar menegangkan.
"Kami syok, kami kan punya anak-anak kecil. Anak-anak kami jadi takut, kok tiba-tiba datang polisi dan tentara banyak membawa senjata lengkap," ujar dia.
Warga Kalijodo lainnya, Sarim (46), menambahkan sejak kedatangan aparat keamanan dan penempelan poster, warga Kalijodo menjadi resah.
"Kami jadi tidak tenang, gelisah. Setiap hari mikir bagaimana nasib keluarga saya nanti kalau digusur, mau tinggal di mana setelah ini. Saya mau kerja apa untuk menghidupi keluarga," kata Sarim.
Sarim mengaku warga asli Kalijodo. Ia lahir dan besar di daerah yang belakangan dikenal sebagai tempat prostitusi. Sehari-hari Sarim menghidupi keluarga lewat dagang di Kalijodo.
"Saya tiap hari dagang, kalau digusur saya jualan dimana lagi," kata dia.
Menurut data Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi ada 200 kepala keluarga yang tinggal di Kalijodo.
Rustam juga memiliki data pekerja seks komersial yang bekerja di tempat prostitusi Kalijodo.
"Ini kan identifikasi, ada yang aktivitas di situ dan juga pendatang yang PSK-nya, mohon maaf juga banyak. Sekitar 195-an," kata Rustam usai menghadiri rapat koordinasi penertiban Kalijodo di Mapolda Metro Jaya.
Rencananya, pemerintah akan membongkar Kalijodo dan menjadikan daerah ini sebagai ruang terbuka hijau.
Pemerintah sudah menyiapkan solusi bagi penghuni Kalijodo yang memiliki KTP. Mereka akan direlokasi ke rumah susun. Sedangkan PSK akan diberi pelatihan kerja.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO