Suara.com - Setelah hampir dua tahun hilang secara misterius, pesawat nahas Malaysia Airlines MH370 mungkin tak akan pernah ditemukan, demikian dikatakan kepala Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB), Selasa (16/2/2016).
Martin Dolan, Kepala ATSB, mengatakan bahwa ada "kemungkinan" pencarian pesawat jenis Boeing 777-200 yang hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Beijing, Cina pada 8 Maret 2014 itu "tak akan berhasil."
Pesawat nahas itu terbang membawa 239 orang, termasuk kru dan pilot. Hasil analisis data satelit menunjukkan bahwa pesawat itu terakhir kali terdeteksi di Samudera Hindia, melenceng jauh dari rute seharusnya.
Sejauh ini baru sebuah potongan sayap MH370 yang ditemukan Pulau Reunion, Prancis di selatan Samudera Hindia pada Juli 2015 lalu. Pulau itu berjarak 2.300 mil dari lokasi operasi pencarian yang dipimpin oleh Australia.
Pencarian itu sendiri, yang telah menelan dana sebesar 130 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp1,74 triliun (1 dolar AS pada Rp13.390), belum memberikan hasil sedikit pun hingga saat ini.
"Selalu ada pertanyaan, apakah kami melewatkan sesuatu?" kata Dolan (58) ketika diwawancarai di kantornya di Canberra, Australia, "Hal ini membuat saya sering tak bisa tidur pulas."
Dolan mengatakan bahwa operasi pencarian akan dihentikan pada akhir Juni, jika tak ada petunjuk ditemukan oleh empat kapal yang telah menyusuri perairan seluas 46.330 mil persegi di Samudera Hindia.
"Kami siap untuk semua kemungkinan, tetapi pencarian MH370 tak bisa ditebak sama sekali. Ada kemungkinan kami tidak akan berhasil," imbuh dia.
Adapun Malaysia sedang berencana untuk merilis sebuah laporan baru di peringatan dua tahun hilangnya pesawat tersebut pada Maret mendatang. (International Business Times)
Berita Terkait
-
Satu Dekade Berlalu, Malaysia Kembali Cari Pesawat MH370 yang Hilang Misterius
-
Broken Ridge Dimana? Diduga Kuat Jadi Lokasi Jatuhnya Pesawat MH370
-
10 Tahun Tragedi MH17, Luka Lama Belum Sembuh, Keadilan Masih Dicari
-
Gunung Ruang Meletus, Puluhan Penerbangan di Malaysia dan Singapura Dibatalkan
-
Sinopsis MH370: The Plane That Disappeared, Tayang di Netflix
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Imbas Insiden Mobil Terabas Pagar, Siswa SDN Kalibaru 01 Belajar Daring
-
RSUD Aceh Tamiang Kembali Buka, Warga Keluhkan Penyakit Kulit dan Gangguan Pernapasan Pascabanjir
-
BGN Tegaskan Mitra MBG Jangan Ambil Untung Berlebihan: Semangka Jangan Setipis Tisu!
-
Plus Minus Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa Restu DPR, Solusi Anti Utang Budi atau Sama Saja?
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?