Presiden Joko Widodo, Wapres Jusuf Kalla, dan Menkopolhukam Luhut Panjaitan di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (21/1). [Antara]
Siang ini sekitar jam 14.00 WIB, Presiden Joko Widodo akan memimpin rapat konsultasi dengan pimpinan DPR di Istana Negara, Jakarta.
Saat ini, sejumlah pimpinan KPK sudah tiba di Istana Negara. Mereka yang sudah tiba, antara lain Ketua DPR Ade Komaruddin, Wakil Ketua DPR Agus Hermanto, Fadli Zon, dan Taufik Kurniawan.
Ketua Komisi III Bambang Soesatyo, Ketua Komisi XI Ahmad Noor Supit, dan anggota Komisi I DPR dari Fraksi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas juga sudah datang.
Saat ini, sejumlah pimpinan KPK sudah tiba di Istana Negara. Mereka yang sudah tiba, antara lain Ketua DPR Ade Komaruddin, Wakil Ketua DPR Agus Hermanto, Fadli Zon, dan Taufik Kurniawan.
Ketua Komisi III Bambang Soesatyo, Ketua Komisi XI Ahmad Noor Supit, dan anggota Komisi I DPR dari Fraksi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas juga sudah datang.
Sebelum masuk ke Istana Negara, Fadli Zon menegaskan fraksinya, Gerindra, tetap konsisten menolak revisi. Sikap ini nanti akan disampaikan dalam rapat konsultasi dengan Presiden.
Begitu juga dengan Fraksi Demokrat, kata Ibas, akan tetap menolak revisi kalau mengandung unsur melemahkan KPK.
"Kami dari Demokrat sesuai dengan arahan ketua umum kami, Susilo Bambagn Yudhoyono, tetap menolak revisi UU sejauh itu melemahkan KPK. Dari draf revisi yang diinisiasi DPR, kami melihat ada unsur melemahkan," kata Ibas.
Begitu juga dengan Fraksi Demokrat, kata Ibas, akan tetap menolak revisi kalau mengandung unsur melemahkan KPK.
"Kami dari Demokrat sesuai dengan arahan ketua umum kami, Susilo Bambagn Yudhoyono, tetap menolak revisi UU sejauh itu melemahkan KPK. Dari draf revisi yang diinisiasi DPR, kami melihat ada unsur melemahkan," kata Ibas.
Terkait kehadiran DPR ke Istana hari ini, Ibas mengatakan ini atas undangan Kepala Negara untuk membahas sejumlah agenda.
Revisi KPK mengundang reaksi dari masyarakat. Mayoritas menolaknya, bahkan KPK sendiri. Ketua KPK Agus Rahardjo sampai mengatakan akan mundur kalau DPR tetap melanjutkan revisi. Revisi dinilai hanya untuk melemahkan KPK.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Ironi! Pejabat Riau Sampai Ngutang Bank Demi Setor 'Jatah Preman' ke Gubernur
-
Koalisi Sipil Sebut Usulan Pahlawan Upaya Cuci Dosa Soeharto: Cuma Orang Gila Maafkan Diri Sendiri
-
Gubernur Riau Telah Terima Uang Pemerasan Rp4,05 Miliar, Ada yang Mengalir ke PKB?
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Anak Buah Bobby Terbakar, Begini Kata Polisi usai 2 Kali TKP
-
Hotman Paris Sebut Saksi Ahli CMNP Jadi 'Senjata Makan Tuan' dalam Sidang Sengketa NCD
-
Lagi Jadi Fokus Dirut Transjakarta, Kenapa Mode Share Transportasi Umum di Jakarta Baru 22 Persen?
-
Rumah Hakim PN Medan Kebakaran, Sengaja Dibakar atau Murni Kecelakaan?
-
Akhir Petualangan Dokter Predator, Priguna Anugerah Divonis 11 Tahun Penjara
-
Tolak Soeharto Pahlawan, Cerita Pilu Penyintas Tragedi Tanjung Priok: Ditelanjangi di Markas Kodim
-
Bukan Lagi Soal Look Good, Ini Prioritas Baru Kelas Menengah Indonesia yang Harus Dipahami Brand