Presiden Joko Widodo, Wapres Jusuf Kalla, dan Menkopolhukam Luhut Panjaitan di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (21/1). [Antara]
Baca 10 detik
Siang ini sekitar jam 14.00 WIB, Presiden Joko Widodo akan memimpin rapat konsultasi dengan pimpinan DPR di Istana Negara, Jakarta.
Saat ini, sejumlah pimpinan KPK sudah tiba di Istana Negara. Mereka yang sudah tiba, antara lain Ketua DPR Ade Komaruddin, Wakil Ketua DPR Agus Hermanto, Fadli Zon, dan Taufik Kurniawan.
Ketua Komisi III Bambang Soesatyo, Ketua Komisi XI Ahmad Noor Supit, dan anggota Komisi I DPR dari Fraksi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas juga sudah datang.
Saat ini, sejumlah pimpinan KPK sudah tiba di Istana Negara. Mereka yang sudah tiba, antara lain Ketua DPR Ade Komaruddin, Wakil Ketua DPR Agus Hermanto, Fadli Zon, dan Taufik Kurniawan.
Ketua Komisi III Bambang Soesatyo, Ketua Komisi XI Ahmad Noor Supit, dan anggota Komisi I DPR dari Fraksi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas juga sudah datang.
Sebelum masuk ke Istana Negara, Fadli Zon menegaskan fraksinya, Gerindra, tetap konsisten menolak revisi. Sikap ini nanti akan disampaikan dalam rapat konsultasi dengan Presiden.
Begitu juga dengan Fraksi Demokrat, kata Ibas, akan tetap menolak revisi kalau mengandung unsur melemahkan KPK.
"Kami dari Demokrat sesuai dengan arahan ketua umum kami, Susilo Bambagn Yudhoyono, tetap menolak revisi UU sejauh itu melemahkan KPK. Dari draf revisi yang diinisiasi DPR, kami melihat ada unsur melemahkan," kata Ibas.
Begitu juga dengan Fraksi Demokrat, kata Ibas, akan tetap menolak revisi kalau mengandung unsur melemahkan KPK.
"Kami dari Demokrat sesuai dengan arahan ketua umum kami, Susilo Bambagn Yudhoyono, tetap menolak revisi UU sejauh itu melemahkan KPK. Dari draf revisi yang diinisiasi DPR, kami melihat ada unsur melemahkan," kata Ibas.
Terkait kehadiran DPR ke Istana hari ini, Ibas mengatakan ini atas undangan Kepala Negara untuk membahas sejumlah agenda.
Revisi KPK mengundang reaksi dari masyarakat. Mayoritas menolaknya, bahkan KPK sendiri. Ketua KPK Agus Rahardjo sampai mengatakan akan mundur kalau DPR tetap melanjutkan revisi. Revisi dinilai hanya untuk melemahkan KPK.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO