Menkopolhukam Luhut Panjaitan. [suara.com/Agung Sandy Lesmana)
Ketua KPK Agus Raharjo mengancam kalau revisi UU KPK tetap dilakukan DPR, dia akan menjadi pimpinan lembaga antikorupsi yang mundur. Apa tanggapan Istana?
"Nggaklah, itu semua bisa diomongin baik-baik," kata Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan di Istana Negara, Selasa (22/2/2016).
Hari ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sepakat menunda revisi UU KPK. Kesepakatan diperoleh setelah bertemu dengan pimpinan DPR dan perwakilan fraksi di Istana Negara, siang tadi.
"Nggaklah, itu semua bisa diomongin baik-baik," kata Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan di Istana Negara, Selasa (22/2/2016).
Hari ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sepakat menunda revisi UU KPK. Kesepakatan diperoleh setelah bertemu dengan pimpinan DPR dan perwakilan fraksi di Istana Negara, siang tadi.
Presiden ingin sebelum UU KPK direvisi, dilakukan sosialisasi terlebih dulu ke masyarakat agar substansinya dapat dipahami.
Luhut mengatakan sosialisasi akan dilakukan, antara lain dengan cara mengundang para tokoh publik.
"Nanti kami undang tokoh-tokoh yang bicara banyak, misalnya para rektor, kami akan undang, jelaskan nanti kami diberitahu mana yang kurang, kami mungkin saja salah kalau ada yang kami tidak tahu," kata Luhut.
Ketika ditanya apa indikator sosialisasi revisi UU KPK dapat dikatakan cukup, Luhut mengatakan akan dilihat dari respon masyarakat.
"Kami lihat respon dari masyarakat, kalau sudah ada omongan, kan nggak bisa lagi bantah apa yang kami sampaikan, ya sudah. Kalau tidak, negeri ini seperti diatur suara jalanan. Nggak boleh dong," kata Luhut.
Penolakan terhadap revisi tak hanya datang dari internal KPK, tapi budayawan, musisi, akademisi, tokoh agama, tokoh masyarakat, pun ikut menolaknya.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Ketua KPK Usul Pasal Gratifikasi Dihapuskan dari UU Korupsi, Begini Alasannya
-
Pakar Jelaskan Alasan KPK Tak Perlu Ikuti RUU KUHAP Soal Penyadapan
-
Saling Serang! Jokowi vs Hasto Memanas Pasca Kasus Harun Masiku
-
Hasto Sebut Jokowi Titip RUU KPK untuk Amankan Gibran, ProJo Bantah: Jangan Diputarbalikan!
-
Beredar Video Hasto 'Buka Kartu', Beberkan Jokowi Titip Revisi UU KPK untuk Amankan Gibran dan Bobby
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!