Suara.com - Pihak Kepolisian daerah (Polda) Jambi mencatat sebanyak 35 kasus kekerasan menimpa kaum perempuan di provinsi itu sepanjang 2015. Namun diprediksi yang tak tercatat jumlahnya lebih dari itu.
Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Jambi, Kompol Wirmanto mengatakan itu merupakan data yang dilaporkan korban dan keluarganya kepada kepolisian di 11 kabupaten dan kota di Jambi.
Namun tidak menutup kemungkinan masih ada kaum perempuan yang mengalami korban kekerasan, tapi belum melaporkannya ke pihak kepolisian, kata dia menambahkan.
Wirmanto merincikan dari 35 kasus tersebut. Sebanyak 12 korban diantaranya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Sembilan kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur termasuk juga dalam kategori pelecehan seksual, penelantaran anak dan perempuan ada tujuh kasus, pemerkosaan tiga kasus, dan perzinahan dua kasus.
Pada tahun lalu juga tercata ada satu kasus melarikan perempuan dibawah umur dan perdagangan anak, satu kasus.
Dari kasus yang dilaporkan tersebut, ada sebanyak 25 kasus sudah dilakukan pencabutan pengaduan dari korban karena pertimbangan keluarga. Kedua belah pihak baik pelapor dan terlapor sepakat untuk berdamai.
Kemudian dua kasus di-SP3 atau dihentikan karena tidak cukup bukti dan yang berlangsung hingga tahap II ada tiga kasus. Sembilan kasus masih dalam proses penyidikan.
Motif dari para pelaku sendiri untuk kasus KDRT karena himpitan ekonomi. Suami mengaku sang istri banyak tuntutan. Kemudian suami yang terpengaruh narkoba dan permasalahan lain.
Sementara itu, untuk kasus pencabulan rata-rata motifnya karena terpengaruh pergaulan bebas, pengaruh tontonan yang tidak mendidik, berikut juga karena narkoba dan minuman keras.
Kompol Wirmanto mengimbau kepada para orangtua untuk dapat menjaga anak-anaknya, teruma yang perempuan dan jika keluar dari rumah pastikan bersama siapa dan tujuannya kemana dan jangan biarkan keluyuran di malam hari. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
Terkini
-
Warning Wamenkum! Semua Tahanan di Indonesia Bisa Bebas Jika Aturan Ini Tak Segera Disahkan DPR
-
Kejagung Sita Sederet Tanah Zarof Ricar di Riau Senilai Rp35 Miliar, Aset Atas Nama Anak-anaknya!
-
Benteng Terakhir PDIP Runtuh! Prabowo Copot Hendrar Prihadi, Sinyal 'Sapu Bersih' Kabinet?
-
Jadi Menpora, Erick Thohir Wajib Mundur dari PSSI? Pakar: Sah, Asal Penuhi 1 Syarat Ini
-
Di Balik Papan 'Bensin Habis' Ada Kabar Getir Pegawai SPBU Swasta yang Takut Dirumahkan
-
2 Kasus Baru Keracunan Massal MBG Tak Masuk KLB, Publik Murka ke Pemerintah: Tunggu Mati Dulu?
-
Usut Korupsi RSUD Kolaka Timur, KPK Periksa Kasi Pidsus Kejari Kolaka
-
Bantah Kesejahteraan Jadi Pemicu, TNI AD Duga Prajurit Kopassus Terlibat Penculikan Karena Ini
-
Rismon Bongkar Lagi Keganjilan Ijazah Jokowi, Foto Satu-satunya Berkacamata di Indonesia
-
Misteri Keracunan MBG di Garut: Ayam Woku atau Lalapan Mentah Biang Kerok? 194 Pelajar Terkapar