Suasana sidang praperadilan tersangka Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Sidang dipimpin hakim tunggal I Wayan Merta [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Baca 10 detik
Sidang praperadilan atas proses penetapan status tersangka terhadap Jessica Kumala Wongso oleh kepolisian yang diajukan pengacara Jessica di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat segera memasuki tahap akhir. Hakim tunggal I Wayan Merta akan membacakan putusan pada Selasa (1/3/2016).
Pengacara Jessica, Yudi Wibowo Sukinto, menyerahkan apapun keputusan nanti kepada hakim.
"Iya, nanti pokok perkara yang diadili, itu kan belum pokok perkara, nanti saja kami lihat, terserah hakim," kata Yudi usai sidang dengan agenda pembacaan kesimpulan di gedung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jalan Bungur Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (26/2/2016).
Pengacara Jessica, Yudi Wibowo Sukinto, menyerahkan apapun keputusan nanti kepada hakim.
"Iya, nanti pokok perkara yang diadili, itu kan belum pokok perkara, nanti saja kami lihat, terserah hakim," kata Yudi usai sidang dengan agenda pembacaan kesimpulan di gedung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jalan Bungur Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (26/2/2016).
Lebih jauh, Yudi meminta kepada kepolisian untuk memberikan salinan berita acara pemeriksaan terhadap Jessica sebelum berkas dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
"Pasal 72 berbunyi 'atas permintaan terdakwa/tersangka berita acara itu dikasih untuk kepentingan pembelaan.' Jadi kalau nggak dikasih, ya saya diam saja, polisi katanya tunggu P21," kata Yudi.
Yudi tetap pada pendapatnya bahwa tindakan polisi tak menyerahkan salinan berkas tidak dapat dibenarkan.
"Tapi diundang-undang nggak ada yang bicara tunggu P21 dulu. Jadi undang-undang diterjemahkan sendiri,ini kan sesat," kata Yudi.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO